Mohon tunggu...
SeverinoLH
SeverinoLH Mohon Tunggu... Freelancer - Active Talker

Digital Media Strategy

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

"Anjay" Kok Dipermasalahin?

2 September 2020   07:00 Diperbarui: 2 September 2020   10:17 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga net Indonesia ramai mengejek himbauan pelarangan kata "4n74y" alias an--jay. Istilah 4n74y tersebut viral dipergunakan sebagai bentuk ekspresi yang sifatnya "gokil". 

Setelah salah seorang pemuda memberikan komentar bahwa penggunaan ekspresi dengan kata tersebut sebagai perusak moral bangsa, banyak figur publik dan warga net yang ramai menyerang si pemuda tersebut dengan langsung menuliskan kata 4n74y di kolom komentar. 

Setelahnya muncul surat himbauan terkait pelarangan kata 4n74y. Si pemuda yang tadi tentu makin menjadi bulan-bulanan warga net. Bahkan banyak kreator konten yang membuat kritik pada himbauan tersebut dengan gaya komedi. 

Sebelum Billar mempopulerkan kata 4n74y, kata itu sebenarnya sudah dikenal lama jauh sebelum itu. Saya bahkan sering mengekpresikan rasa gokil pada sesuatu dengan kata tersebut. 

Secara nada bahasa, kata 4n74y tidak memiliki ekspresi negatif, justru mengarah pada ekspresi yang lebih friendly. Mau diucapkan dengan nada kasar pun tetap konotasi ekspresi gokil tidak bisa lepas dari kata 4n74y. 

Untuk mengekspresikan makian tidak bisa menggunakan kata 4n74y, justru saya sendiri kalau mau memaki harus menggunakan kata aslinya, yaitu anj*ng, atau a*u, atau juga anjr*t (anjr*t sebenarnya tidak terlalu lepas untuk memaki). Kalau saya memaki menggunakan kata 4n74y, saya justru merasa masih bercanda. Jadinya bukan marah, tapi dikira sedang bergurau. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun