Obat-obatan bukanlah barang yang asing bagi kita. Nyaris di setiap rumah tersedia perlengkapan pertolongan pertama (pp) dan obat-obatan. Bahkan banyak juga yang secara personal membawa peralatan pp dan obat-obatan yang dikemas dalam wadah kecil, sehingga memungkinkan untuk dipakai dalam keadaan darurat.Â
Sejatinya, obat-obatan yang beredar di pasaran, apotek, ataupun yang ada di toko-toko mayoritas adalah obat-obatan racikan berbahan dasar kimia. Konsumsi obat berbahan kimia memang memiliki efek penyembuhan/peredaan terhadap keluhan dengan lebih cepat.
Namun, apabila konsumsi terhadap obat kimia tidak dalam batasan, akan membawa dampak yang bahkan dapat lebih berbahaya dari penyakit ringan sebelumnya.Â
Tubuh manusia memiliki batas toleransi terhadap berbagai macam zat, terlebih obat kimia. Kerusakan pada organ tubuh dan jaringan lain adalah ancaman yang dapat secara tiba-tiba datang ke tubuh kita sebagai dampak konsumsi obat kimia berlebih.
Selain itu, apabila kita cukup sering mengonsumsi obat tersebut, tubuh kita dengan sistem pertahanannya akan beradaptasi dengan zat tersebut.
Alhasil, obat tersebut menjadi tawar bagi tubuh kita, dengan kata lain, tidak memberi efek apapun. Bukan hanya sudah menjadi tawar, efek kerusakan terhadap organ ginjal dan organ hati juga terus berlangsung.Â
Kebiasaan "sedikit-sedikit jangan minum obat" nampaknya memang benar. Selain untuk menjaga tubuh kita dari zat yang sejatinya memiliki efek samping, kita juga melatih diri untuk tidak memiliki ketergantungan pada obat.
Ketergantungan terhadap obat dapat melemahkan imun kita sendiri, karena belum juga imun bekerja dengan baik, sudah kita bentengi oleh efek dari zat kimia.
Herbal menjadi alternatif konsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Teh dapat merelaksasikan pikiran dan tubuh yang penat dan tegang. Kopi dapat memacu kesegaran tubuh. Jahe dapat menyuplai suhu hangat bagi tubuh. Dan masih banyak herbal lainnya yang dapat kita konsumsi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H