Mohon tunggu...
Senorita Andria Septy
Senorita Andria Septy Mohon Tunggu... -

Sanguine-melancholia, Mujer la soñadora (Wanita Pemimpi), Penikmat serta Pengagum Espanola dan Amerika Latin. Kunjungi juga blog saya di : www.seventhautumn.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Usah Kau Risau Lagi

29 Juni 2016   00:33 Diperbarui: 29 Juni 2016   00:59 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Galau banget menunggu kabar berita dari penerbit. Meskipun telah berulang kali mencoba senyum tapi hati berkata tidak. 

Intuisiku bersabda, Cobalah usahakan lebih sabar dan peka terhadap sekitar.Halah, kok ya klise sekali si Intuisi ini?

Masalahnya, kapan tulisan-tulisanku akan terbit inilah yang harus menjadi titik fokus sekarang. Bukannya membabi buta atau gimana?

Aku menganggap menulis adalah sesuatu kebahagiaan atau hal yang membahagiakan. Di sisi lain juga sebagai aktualisasi diri. Masalahnya, penghasilan dan lain-lain itu nomor sekian. Halah, kok ya aku munafik begini?

Selain naskahku bisa bermanfaat bagi orang lain juga sebagai ladang penghasilan pun tak mengapa. 

Oke, jujur itu tujuanku juga sebelum paham bener apa sesungguhnya keinginanku. Dan semakin aku berpikir untuk mencari penghasilan di bidang ini akupun stress sendiri. Tulisanku malah nggak selesai-selesai jadinya gara-gara kepikiran mulu. Perlahan aku pindah mindset aku untuk mencari kebahagiaan di dunia lain. Maksudku, menganggap dunia menulis sebagai 'dunia lainku' dan aku nggak apa-apa dibuat mabuk kepayang karenanya.

Masalahnya apa aku yakin teknik tulisanku sudah bener?

"Gampang itu bisa dipelajari" ujar Otak Kananku.

walaupun begitu otak kiriku pun tak mau kalah, "Ingat Sis, kita hidup ini butuh penghasilan. Jarang banget orang bisa menjadi kaya dengan mengambil profesi sebagai penulis. paling hanya beberapa saja yang terkenal. Ada juga yang hanya untung-untungan. Pokoknya hidup ini keras Sis. Lebih keras lagi hidup sebagai penulis!"

Otak kananku membela diriku, "Nggak masalah asal kita bener-bener mau belajar dari kesalahan. Dan fokus memperbaiki diri. Belasan kali ditolak nggak masalah. Ada lho yang sembilan puluh sembilan kali ditolak lalu setelah diterima jadi fenomenal. Itu karena apa? Ya karena nggak menyerah itu tadi!"

"Kamu jangan mau dibohongi sama otak kananmu yang sedeng itu! Bener tuh kata temen dan Mamakmu. Kebanyakan mengkhayal! Nggak ada hasilnya apa-apa. Cuman bikin capek badan. Tuh badanmu kurus kering. Sariawan mulu lagi!" ucap Otak Kiri mulai main hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun