Mohon tunggu...
Seusai Reda
Seusai Reda Mohon Tunggu... Freelancer - Saya sedang menggeluti dunia menulis.

Hallo! Panggil saja saya Mia, supaya terasa dekat walau berjarak dan tak saling kenal. Saya bukan individu yang mudah terbuka, tapi semenjak mengenal dunia menulis, saya tau ke mana harus menuangkan isi kepala dan hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senda Gurau Penghuni Langit

8 September 2023   13:09 Diperbarui: 6 November 2023   18:53 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pukul dua belas malam
Berdenting jarum jam di dinding suram
Mataku menolak tuk terpejam
Mengitari gelap gulita temaram
Wajah ikut muram, bak akan ditikam
dengan senjata tajam

Suasana jadi mencekam, aku sedang diancam
Ku terdiam, menyaksikan segerombolan penguni langit silih berdatangan di angkasa
Titik-titik cahaya menyegarkan bola mata
Taburan bintang gambaran kemegahan dunia
Kilauan bulan sabit yang cantik bak panorama

Mengajakku bersenda gurau
Melupa sejenak segala ragu
Penantian kereta kencana melaju
Tanpa malu-malu, pun tanpa terburu-buru
Aku yang menggerutu, enggan diganggu
Mencoba menepis segala risau, demi waktu menggantikan masa laluku yang kacau balau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun