Mirisnya melihat hutan tropis kita yang semakin merana, akibat pohon-pohon yang dibakar secara membabi buta. Sejatinya pembabatan hutan dengan pembakaran melanggar peraturan dan hak hak hidup manusia dan pohon itu sendiri. Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, Borneo yang dulu tersohor sebagai 'rumah hutan' terluas di Asia seluas 743.330 Km2, yang memiliki hutan tropis seluas 40,8 hektar sebagai paru-paru dunia. Kini hanya tinggal 25,5 juta hektar saja pada tahun 2010 akibat deforestasi tinggal 25,5 juta hektar pada tahun 2010.
Kita pun jadi bertanya tanya mengapa ada orang yang tega menyakiti pohon pohon yang banyak memberikan manfaat bagi kehidupan? Yah, pohon adalah sumber nafas kita lewat oksigen yang kita hirup darinya, selain berguna menyerap karbon dioksida yang kita keluarkan.Â
Pohon juga berjasa karena mampu menyiman cadangan air untuk kita. Satu pohon mampu menyimpan air sebesar 4 meter kubik loh. Bayangkan bila beratus ratus pohon kita biarkan hidup. Siapa yang diuntungkan saat kekeringan? kita juga kan?
Tapi mengapa masih ada saja yang tak bisa mencintai pohon yang penuh manfaat bagi kehidupan ini. Tentunya masih banyak manfaat pohon lainnya yaitu sebagai sumber keteduhan, kenyamanan dan keindahan saat memandangnya.
Sesungguhnya orang yang tidak bisa mencintai pohon, salah satu penyebabnya karena sedari kecil kesadaran itu tidak pernah ditanamkan padanya. Sebagai orang tua, sudah saatnya kita menanamkan pada anak untuk cinta akan pohon lewat 3 cara berikut:
1. Peringati dan nasehati anak bila terlihat merusak tanaman , meskipun hanya memetik daun daun dan bunga yang ia temukan. Jelaskan bahwa pohon juga makhluk hidup yang bisa merasakan bila ia disakiti. Salah satunya dengan memetik bunganya dan menebang batangnya.
2. Latih anak untuk ikut merawat tanaman dan pohon pohon. Kalau perlu, beri anak satu pohon yang ia sukai untuk dirawat sepenuh hati. Dengan begitu, kecintaannya pada pohon akan tumbuh dengan sendirinya.
3. Ajak anak untuk merenungkan bahwa alam, bumi beserta isinya termasuk pohon adalah amanah dari Allah yang harus dijaga. Tentu Allah akan marah bila amanah yang ia titipkan tidak dijaga sebaik baiknya. Tentu saja menerangkannya sesuai dengan usia anak dan pola pikirnya. Sertakan juga ayat dan hadist dalam menerangkan kewajiban menjaga bumi pada anak. Lebih efektif lagi bila dilakukan lewat media cerita, karena semua anak suka mendengar cerita.
Bila sedari kecil sudah kita terapkan pada anak 3 hal penting ini, Insya Allah kelak ia akan berpikir ulang untuk merusak hutan yang berisi pohon pohon untuk dilindungi. Bahkan akan menolak mentah-mentah bila ada orang lain yang mengajak anak membakar pohon di hutan meskipun diiming-imingi rupiah, dollar dan ringgit. Wallahu alam bissawab.
Â
Profil Penulis: