Mohon tunggu...
Setyo Mulyono
Setyo Mulyono Mohon Tunggu... -

Mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam Pati. Bekerja di MTs Roudlotul Ulum Bringiwareng sebagai Ka.TU

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Motivasi Diri

4 April 2015   13:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:33 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah tak terhitung berapa kali kita bangun tidur di pagi hari dan bertanya-tanya, untuk apa ya hidup ini, mau ngapain sih hari ini? lalu kemudian kita bercermin dan melihat diri sendiri. terkadang muncul pertanyaan di dalam diri kita siapa diri kita ini atau saat sibuk bekerja terlintas dipikiran mengapa? saya bekerja seperti ini, apa sih yang kita kerjakan hari ini? dan terkadang kita gakk tau jawabannya dan kalau dah gitu dapat dipastikan hal itu akan mengacaukan diri kita sendiri.
bisa jadi kita setiap hari melakukan hal yang kita sendiri belum tentu suka atau belum tentu kita mau. akan sulit tidur kalau sudah demikian walaupun kita capek seharian, ada yang kerja mungkin, atau abis pulang kuliah padahal udah matiin lampu, harus baca buku biar cepat tidur atau makan sebanyak mungkin sepenuhnya dan suatu kali cara itu sudah tidak mempan lagi.

kali itu kita dengarkan saja suara-suara yang bermunculan di kepala kita, semua pertanyaan-pertanyaan yang mungkin kita tidak tahu harus menjawab apa, kita dengarkan semuanya entah itu kritikan, kehawatiran, pertanyaan, rasa takut merasa tidak cukup baik, semuanya, kita dengarkan.

anehnya semakin lama kita mendengarkan suara-suara itu suara-suaranya semakin mengecil dan berkurang mirip kita mengecilkan suara di radio. sedikit demi sedikit suara-suara itu hilang, kita mulai bisa mendengarkan suara bintang malam, suara nafas kita sendiri, degup jantung kita sendiri, kepala mulai mendingin kemudian hening.

Dengan sadar kita memunculkan satu pertanyaan, mengapa semua nasehat baik atau motivasi yang kita dengar tidak bertahan lama, membuat kita semangat namun begitu juga langsung hilang, jawabannya muncul dari keheningan hati. karena selama ini kita menganggap motivasi itu akan membuat kita anti galau, anti sedih, anti kesalahan, membuat kita langsung baik dan bahagia, padahal tidak seperti itukan? ternyata selama ini kita mendengarkan namun tidak sadar bahwa sebenarnya kita tidak pernah mempercayai apa yang kita dengar. kita masih bandel mempertahankan cara-cara lama dan tanpa sadar mengkritik nasehat baik itu, kita berharap pada buku, pada film, pada motivator, pada musik untuk bisa memotivasi kita. Padahal yang harus menjadi motivator dalam diri kita adalah diri kita sendiri. kini kita sadar apa yang kita dengar dan kita baca bukan untuk membuat kita anti sedih, anti galau anti kesalahan, anti masalah namun agar kita bisa lebih cepat bangun, lebih anggun, lebih bahagia menghadapi hidup yang tidak mudah ini untuk kita.

Kita mungkin ingin sekali dapat jawaban pertanyaan yang satu itu, dlam hening kita dengan bersemangat bertanya, untuk apa kehidupan ini? Otak kita mundur ke masa lalu, mungkin saat kita masih SMA baru lulus, gagal masuk kuliah karena gak ada biaya, pengangguran tingkat dewa, kemudian kita masih mengingat beberapa hal, beberapa hal yang kita mungkin tahu kita tidak punya alasan untuk tidak terus ya, mungkin juga diantara kita mulai berpikir, ah aku gak punya alasan ni untuk terus hidup di dunia ini. namun apa salahnya jika kita bersyukur atas apa yang kita dapatkan, na ternyata kita pernah lo menjawab alasan hidup kita sendiri, tapi bisa jadi kita melupakan jawaban itu. akhirnya kita sadar hidup memang untuk mensyukuri hidup ini terlepas dari apapun itu keadaan kita, segagal apapun kita selemah apapun kita, kita harusnya tidak lupa untuk bersyukur untuk segala yang sudah kita dapatkan. mungkin selama ini kita terlalu terfokus pada apa yang belum kita miliki pada apa yang ingin kita miliki atau kita ingin mencapai sesuatu tapi lupa untuk berterima kasih saat kita telah mendapatkannya. kemudian kita menyederhanakan apa yang kita dapatkan bahwa hidup bukanlah untuk berjuang mati-matian mencari cinta sejati seperti di film-film atau mengejar kekayaan alam milyarder atau popularitas penghargaan atau kekuasaan seperti para pejabat karena pada akhirnya itupun apapun itu yang kita anggap penting pada akhirnya.

Sekali lagi hidup ini untuk mensyukuri hidup ini merayakannya, menikmatinya mungkin dengan sekotak ice cream, terus tetap hadir disaat ini, jangan hidup di masa lalu atau kita kalian terlalu jauh melompat ke depan, jangan menyesali masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan, hidup sesadar-sadarnya hari ini dengan tersenyum, semangat merangkul pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya, jangan terlalu pusinglah dengan apa yang orang lain katakan, jadi diri kita sendiri dengan tidak menukar nilai hidup kita dengan pengakuan murahan orang lain, berbahagialah, karena bahagia hanyalah soal keputusan, sekali kita memutuskan untuk bahagia maka kita akan bahagia dan memang terkadang banyak diantara kita yang tidak selalu memilih untuk bahagia, banyak diantara kita yang memilih untuk mengasihani diri sendiri, memilih untuk galau, sekedar meminta perhatian dan ingin diperhatikan oleh orang lain, bertindak seolah-olah kita adalah korban kehidupan ini. pintar sekali kita mendramatisir masalah, perlakuan orang terhadap kita atau gak ada habisnya untuk mengeluh. satu diantara syarat untuk bahagia adalah saat kita merangkul dan mengambil tanggung jawab kebahagiaan sendiri. Kita belajar tidak melempar tanggung jawab kebahagiaan kepada orang lain, tidak ada satu orangpun di dunia ini diwajibkan atau ditugaskan untuk membuat kita bahagia itu bukan tanggung jawab orang tua, bukan tanggung jawab pasangan, anak atau siapapu di alam semesta ini. PERCAYA ya,!!! bahwa kita sendiri yang bertanggung jawab atas kebahagiaan, jangan lagi menunggu seseorang atau mencintai orang baru kita memilih untuk bahagia.

Jangan lagi menunggu seseorang datang dalam kehidupan kita baru kita mengaku kita bahagia atas kehadirannya tapi bahagialah dulu agar mudah dicintai dan merasa cinta itu ada, jangan menggantungkan kebahagiaan, kita bergantung keadaan di luar sana, tapi munculkan! rasa bahagia dan rasa syukur itu dari dalam maka rasanya seperti keajaiban. Akan kita lihat diluar sana bergejolak, kacau berantakan, penuh suara bising, namun di hati kita akan tetap damai yang akan merasakan bahwa diri kita sudah bahagia. jangan buru-buru menuduh tidak ada seorangpun di dunia ini yang gak mau ngerti kita, tidak mau peduli dengan kita atau gak mau memperhatikan kita tapi lihatlah dulu, apakah selama ini kita sudah mengkomunikasikan apa yang kita inginkan, apa yang kita butuhkan atau bisa membuat kita bahagia pada diri kita sendiri menyuarakan diri kita pada dunia dengan mencari hal yang kita sukai entah itu mencari warna kesukaan kita, terus mencari film yang kita suka, musik, kehidupan yang kita inginkan atau bisa juga tentang makanan, minuman, hobby, kegiatan, pekerjaan, cari tahu!!!! cari tahu hal-hal yang kita sukai dan membahagiakan kita terlebih dahulu lalu menyuarakannya kepada dunia, perhatikan apa yang akan terjadi,kini kita bisa menjadi orang yang paling bahagia sedunia dengan sekotak ice cream mungkin, atau hanya dengan buku-buku yang kita baca, bersama seorang teman yang lucu, diantara pekerjaan yang bejibun, dikelas meski dosennya membosankan, atau kita lagi ngantuk-ngantuknya, makan berjamaah bareng keluarga, hujan-hujanan di jalan, begadang nungguin film yang mau kita tonton atau cuma nemuin koin 500 perak di jalan, mendengarkan lagu-lagu favorit, melihat mentari pagi, awan hujan, dan banyak lagi. Hal-hal yang sebenarnya sederhana dan bisa membuat kita lebih bahagia, di dalam keheningan saat kita bangun tidur kita akan tahu tugas hidup kita hari ini, yaitu menghidupi hari ini dengan sebaik-baiknya, merayakannya saat di depan cermin bisa menjawab pertanyaan, Siapa saya? yang ada di dalam cermin itu, saat bekerja kita akan sadar bahwa kita tidak mengerjakan yang kita sukai tapi kita bisa mengerjakannya dengan cara kita sendiri, menambahkan sesuatu yang kita sebut dengan PERSONAL TOUCH atau sentuhan pribadi, mungkin! kita melakukan hal yang sama setiap hari tapi kita akan melakukannya dengan cara yang berbeda, dengan bersyukur kita tidak akan melihat hidup itu sulit, hidup ini mudah bila kita mau mensyukurinya. jangan iseng-iseng deh bandingin hidup kita dengan orang yang lebih baik, cerdas, beruntung, sukses.

Kita harusnya bertanya, bagaimana aku bisa seperti mereka, mudah saja! dengan mensyukuri apa yang telah kita capai, bersedia belajar dengan sungguh-sungguh, bekerja lebih banyak dan berusaha dan yang paling penting tetap rendah hati.

‪#‎Penyiar_Radio_Terbaik‬ (Darah_Pontianak)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun