Mohon tunggu...
Setyo Nugroho
Setyo Nugroho Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

"Sebelah Mata" Pupuk NPK Oranik Cair Dari Kulit Pisang Dan Cangkang Telur

14 April 2019   20:44 Diperbarui: 14 April 2019   21:08 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknik budidaya tanaman secara organik baru-baru ini semakin banyak dikembangkan di indonesia. Input bahan-bahan pendukung budidaya tanaman, tentu saja merupakan aspek penting, agar tercapainya pertanian organik. Input pertanian organik, yang sering menjadi masalah ketersediaanya salah satunya yaitu penggunaan pupuk NPK. Petani di indonesia dewasa ini, masih menggunakan pupuk anorganik sebagai penambah nutrisi tanaman budidaya.

Penggunaan pupuk anorganik yang terus-menerus tentunya akan berdampak bagi tanaman dan lingkungan budidaya. Untuk mengatasi masalah  tersebut, maka perlu dilakukan pembaharuan input pertanian organik yang lebih mendukung, seperti penggunaan pupuk organik berbahan dasar ampas kopi, cangkang telur, dan kulit pisang. Alasan yang mendasari penggunaan bahan limbah tersebut sebagai bahan dasarnya dikarenakan bahan-bahan ini dapat dimanfaatkan, namun belum diketahui oleh kebanyakan orang.

Bagi masyarakat Indonesia, kopi adalah minuman yang sangat digemari. Kopi memiliki rasa yang enak dan bau yang harum, tetapi setelah disajikan ampas kopi biasanya langsung dibuang. Namun, sebenarnya ampas kopi dapat dimanfaatkan untuk tanaman yaitu dapat memperbaiki kesuburan tanah. Hal ini karena ampas kopi mengandung Nitrogen, Fosfor dan Kalium (NPK) yang dibutuhkan oleh tanaman. Ampas kopi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena mengandung mineral, karbohidrat, membantu terlepasnya nitrogen sebagai nutrisi tanaman, dan ampas kopi bersifat asam sehingga menurunkan pH tanah.

Telur yang sudah diolah menjadi bahan makanan, cangkang atau kulit telurnya tentu sudah tidak terpakai lagi. Masyarakat umumnya membuang limbah cangkang kulit tersebut tanpa memanfaatkannya terlebih dahulu. Di Indonesia produksi kulit telur akan terus berlimpah selama telur diproduksi di bidang peternakan serta digunakan di restoran, pabrik roti dan mie sebagai bahan baku pembuatan makanan. Namun, sebenarnya cangkang telur ini dapat dimanfaatkan sebagai pengendali organisme penyakit tanaman serta memiliki kandungan kalsium sehingga dapat menjadi pupuk organik tanaman.

Pisang merupakan buah yang disukai oleh masyarakat, tetapi kebanyakan orang hanya menggunakan buahnya saja dan membuang kulit pisang. Tetapi, kandungan pada kulit pisang sangat bermanfaat bagi manusia, salah satunya sebagai pupuk. Kulit Pisang mengandung unsur P, K, Ca, Mg, Na, Zn masing-masing berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berdampak pada jumlah produksi yang maksimal (Soeryoko, 2011).

Limbah yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis, bahkan kita selalu beranggapan bahwa kehadiran limbah selalu berdampak negatif terhadap lingkungan. Namun, dilihat dari uraian diatas ternyata limbah tidak selamanya berdampak negatif terhadap lingkungan.

  • Manfaat
  • Meningkatkan nilai guna ampas kopi, cangkang telur dan kulit pisang sebagai pupuk NPK organik
  • Membantu petani dalam penyediaan pupuk yang ramah lingkungan
  • Menjadi terobosan baru untuk menggunakan pupuk NPK organik dari ampas kopi, cangkang telur dan kulit pisang
  • Menambah wawasan petani mengenai pupuk organik cair
  • Metode Produksi
  • Bahan
  • Limbah ampas kopi
  • Limbah cangkang telur
  • Limbah kulit pisang
  • Air bersih
  • Alat
  • Blender
  • Gunting atau pisau
  • Botol 1 liter
  • Baskom
  • Sendok
  • Cara membuatnya pupuk sebelah mata

Menyiapkan bahan-bahan seperti ampas kopi sebanyak 100 ml, cangkang telur sebanyak 8 buah dan kulit pisang sebanyak 6 buah. Dilakukan pembersihan bahan, dilakukan pencucian pada cangkang telur dari sisa-sisa telur yang tersisa untuk menghilangkan bau amis dan bakteri yang terkandung dan dikeringkan lalu dihancurkan. 

Sebelum dilakukan pengadukan kulit pisang dipotong kecil -- kecil menggunakan pisau atau gunting. kemudian bahan yang sudah siap dimasukan ke dalam blender dan ditambahkan air 1 liter, proses pengadukan dilakukan sampai bahan menjadi halus dan merata. Kemudian itu dilakukan penyaringan guna memisahkan pupuk cair dengan pupuk padat yang ada. Setelah itu pupuk cair diwadahkan ke botol yang sudah disiapkan dengan takaran 1 liter. Pupuk cair sebelum dijual dilakukan proses fermentasi selama 24 jam. Setelah proses fermentasi produk sebelah mata dapat dijual dan diaplikasikan pada tanaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun