Mohon tunggu...
setyas hardyaniagustina
setyas hardyaniagustina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - perfect is boring !

International Relation departement

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diplomasi Islam dan Amanah Atas Kebenaran

30 November 2019   07:09 Diperbarui: 30 November 2019   07:23 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Diplomasi bagi Rasulullah merupakan sarana untuk mencapai tujuan, dan beliau mengagap sarana itu sama pentingnya dengan tujuan. Jika tujuan yang mulia maka ia tidak bisa dicapai dengan mempergunakan pengorbanan yang mulia, maka ia tidak bisa dicapai dengan mempergunakan sarana yang tidak suci dan tidak mulia.

Maka atas dasar itulah beliau memberikan basis moral pada diplmoasi seni negosiasi yang selama ini dikesankan buruk karena sejarahnya yang kejam yang memberikan sebuah asusmsi bahwa sebuah misi yang disamapaikan dengan cara  yang tidak familiar akan menimbulkan salah sangka dari orang yang mengerti sejak awal.

Dalam menggunakan diplomasi rasululah tidak menyimpang dari prinsip-prinsi yang beliau ajarkan kepada setiap mukmin. tadk ada seorangpun yang komitmen dengan prinsip bisa melakukan kebijakan hingga mencapai tujuan akhir dia dia melakukan misinya hanya semata-mata untuk menang atau untuk lari dari kecaman. rasa takut dan setuju tidak akan menyimpang seorangkepada kebenaran.

Seseorang tidak akan mampu melakukan satu pekerjaan negosiasi jika dia memiliki sikao mendua apalagi dia dia termasuk orang yang tidak sabaran, sembrono dan suka melakukan tipu daya. Manusia yang memiliki sifat berani, jujur akan mengilhami yang lain untuk bersikap baik.

Diplomais dalam islam adalah sesuatu yang bersih dan permainan yang jujur, yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupann yang luas. Seorang muslim melihat kehidupan ini sebagai amanah, amanah yang pernah ditawarkan kepada langit, bumi dan gunung-gunung, namun semuanya serantak menolak.

Manusia meneriman amanah itu, dengan demikian dia berarti telah mengemban sebuah tanggung jawab yang sangat besar, orang-orang yang memelihara amanat itu akan mendapatkan pahala yang besar, sedangkan mereka yang gagal memikul amanah itu maka mereka akan menerima siksanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun