Mohon tunggu...
Setyari Pamungkas
Setyari Pamungkas Mohon Tunggu... -

An amateur writer, loves reading and discussing. American Studies 2011, Sebelas Maret University

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manifest Destiny Amerika Serikat pada Abad 21: Perubahan Kebijakan Ekonomi Indonesia Menjelang Tahun Politik 2014

29 Desember 2013   11:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:23 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendahuluan

Lebih dari setengah abad kemerdekaan Indonesia, pada kenyataannya Indonesia belum merdeka secara mutlak. Salah satu contohnya, pengekoran kebijakan ekonomi Indonesia kepada negara lain. Contoh konkretnya yaitu perubahan kebijakan ekonomi Indonesia yang meniru kebijakan ekonomi Amerika Serikat.

Sebenarnya kejadian ini merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia belum berdaulat. Karena Indonesia harus mengikuti apa yang dilakukan oleh negara lain. Hal yang lebih parah yaitu seperti tanpa adanya pengkajian oleh pihak-pihak yang berkompeten, kebijakan satu diganti dengan kebijakan lainnya dengan mudah. Akhirnya memberikan efek-efek negatifnya bagi Indonesia. Karena tidak sesuai dengan permasalahan yang ada di Indonesia.

Selain itu, kejadian ini merupakan salah satu bentuk dari penjajahan yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Berdasarkan sejarah, negara ini mempunyai sebuah doktrin yang sangat kuat terkait dengan penjajahan. Maka, sebuah kewajaran jika Amerika Serikat mengendalikan kebijakan ekonomi Indonesia. Tulisan ini akan membahas mengenai penjajahan gaya baru Amerika Serikat terhadap Indonesia, terutama dalam bidang kebijakan ekonomi dengan pembahasan berdasarkan sejarah Amerika Serikat.

Analisis

Paska Perang Dunia II tahun 1945, Amerika Serikat dan Uni Soviet ditasbihkan sebagai dua negara adikuasa di dunia ini. Namun, karena keduanya mempunyai perbedaan ideologi maka keduanya saling bersaing untuk menjadi negara adikuasa terkuat. Hal ini mengantarkan kedua belah pihak kedalam Perang Dingin. Keduanya saling bersaing untuk memperluas pengaruh ideologi masing-masing ke negara lain.

Amerika Serikat gencar menyebarkan pengaruh ideologinya, demokrasi dan liberal negara-negara di seluruh dunia ini. Melalui propaganda dan konspirasinya yang dibalut oleh semangat menegakkan demokrasi, Amerika Serikat melakukan perlawanan terhadap kominisme, ideologi Uni Soviet sekaligus penjajahan ke negara-negara lain. Misalnya melalui propaganda yang dirancang dengan cerdas, Doktrin Truman, Amerika Serikat berusaha melawan komunisme di Yunani. Amerika Serikat memicu adanya Perang Saudara disana, kemudian mereka memberikan bantuan berupa uang kepada pemerintah Yunani untuk memnerantas komunisme dalam perang tersebut. Amerika Serikat juga melakukan propaganda dan konspirasinya di Indonesia, misalnya ketika pergantian kekuasaan pada jaman Orde Lama ke Orde Baru. Dengan semangat penyebaran demokrasi dan liberalisme, Amerika Serikat melakukan penjajahan di dunia ini.

Manifest Destiny

Akar dari semangat penjajahan bangsa Amerika Serikat yaitu Manifest Destiny merupakan sebuah doktrin yang muncul pada tahun 1845 di Amerika Serikat ketika dipimpin oleh Presiden James Polk. Doktrin ini mengajarkan bahwa Amerika Serikat sebagai orang-orang terpilih oleh Tuhan mempunyai hak dan kewajiban untuk melakukan perluasan wilayah ke seluruh wilayah Amerika Utara. Istilah ini pertama kali dimunculkan oleh seorang jurnalis bernama John O’Sullivan.

Manifest Destiny ini merupakan doktrin lanjutan dari Westward Movement atau Westward Expansion yang muncul pada tahun 1803 ketika Thomas Jefferson menjadi presiden Amerika Serikat. Karena Jefferson pernah membeli wilayah yang bernama Louisiana, sehingga membuat wilayah Amerika Serikat menjadi dua kali lipat lebarnya. Pada waktu itu mereka mempunyai wilayah yang belum terjamah dan berpenghuni yang sangat luas. Sehingga Jefferson memrintahkan dua orang ilmuwan, Lewis dan Clark untuk menjelajahi dan meneliti wilayah baru Amerika Serikat tersebut. Kemudian mereka menemukan bahwa wilayah bagian barat kaya akan hasil alam, misalnya emas. Hal ini menjadi motivasi bagi Jefferson untuk memerintahkan rakyatnya yang sebelumnya telah bermukim dan membangun peradaban di wilayah bagian timur dekat Samudra Atlantik untuk pindah ke wilayah bagian barat. Inilah yang disebut dengan Westward Movement atau Westward Expansion.

Manifest Destiny Abad 21

Kemudian doktrin ini telah mengakar pada setiap jiwa pemimpin Amerika Serikat. Sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai orang-orang pilihan yang berhak melakukan penjajahan terhadap negara lain, termasuk di Indonesia. Misalnya pengaruh besar Amerika Serikat terhadap perubahan kebijakan perekonomian Indonesia jelang Pemilu 2014.

Pada tahun 2014 mendatang Indonesia menggelar pemilu, sehingga kebijakan ekonomi yang diputuskan akan berbau politis dan penuh dengan kepentingan para politisi. Akan tetapi Amerika Serikat juga mempunyai peran penting dalam perpolitikan di Indonesia. Sehingga mereka akan berusaha mempengaruhi perubahan kebijakan ekonomi Indonesia agar kebijakan tersebut mampu mendukung mereka dalam mencapai kepentingan-kepentingannya di negara ini. Menurut Samudro dalam Forum DWA BEM FEB UNS, kebijakan perekonomian di Indonesia berubah menjadi Random Flow of Money. Dalam kebijakan ekonomi tersebut institusi dari luar yang bergerak di bidang globalisasi dan neoliberal akan mempunyai pengaruh besar terhadap kebijakan makroekonomi Indonesia, misalnya kebijakan-kebijakan terkait dengan pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, dan tenaga kerja. Selain itu kebijakan ini akan membuat Indonesia semakin bergantung pada modal asing.

Pada masa pemilu para politisi memang sangat membeutuhkan banyak uang untuk keperluan politik mereka, misalnya dana untuk kampanye. Kebijakan Random Flow of Money ini akan sangat sesuai dengan kondisi tersebut. Amerika Serikat dengan sangat leluasa menggelontorkan banyak dana untuk kepentingan politik para politisi di Indonesia. Karena Amerika Serikat telah didukung oleh peraturan dari kebijakan yang telah diterapkan di Indonesia. Namun apa yang dilakukan Amerika Serikat tersebut bukan tanpa pamrih, tentu mereka menginginkan hubungan timbal balik dan keuntungan pula. Sehingga, mereka akan menyusupi pemerintahan di Indonesia kelak untuk mencapai kepentingan-kepentingannya. Misalnya mereka akan menambah durasi kontrak perusahaan-perusahaannya yang ada di Indonesia.

Hal tersebut mempunyai esensi yang sama dengan bentuk penjajahan gaya baru atau Manifest Destiny Amerika Serikat pada abad 21. Penjajahan jaman posmodern sekarang bukan lagi penjajahan fisik seperi jaman modern ketika Belanda menjajah Indonesia. Karena penjajahan telah menjelma ke dalam berbagai bentuk.

Kesimpulan

Amerika Serikat dengan doktrin Manifest Destinynya gencar melakukan penjajahan terhadap negara lain untuk kepentingan pribadinya. Manifest Destiny Amerika Serikat telah berubah wujud pada abad 21 sekarang ini, misalnya penjajahan Amerika Serikat terhadap kebijakan ekonomi Indonesia yang mendukung mereka untuk mencapai kepentingan-kepentingannya terhadap Indonesia. Pada awalnya Manifest Destiny hanya digunakan Amerika Serikat untuk melakukan perluasan wilayah di negaranya sendiri. Namun pada perkembangannya mereka menerapkan doktrin imperialisme ini terhadap politik luar negeri mereka. Manifest Destiny Amerika Serikat abad 21 akan masuk di Indonesia pada saat situasi dan kondisi yang sesuai, misalnya pada masa-masa suksesi  kepemerintahan di Indonesia atau pada Pemilu 2014.

Referensi

Samudro, B.R. (2013) Implikasi Makroekonomi Global dalam Tahun Politik 2014, disampaikan dalam Discussion and Writing Action Forum BEM FEB UNS, 23 Desember 2013.

Luedtke, L.S. (1987) Making America: The Society and Culture of the United States, Washington, D.C.: United States Information Agency.

O’Callaghan, D.B. (1990) An Illustrated History of the U.S.A, China: Longman Group UK Limited.

Zinn, Howard. (2003) A People’s History of the United States, 1492-present, U.S.A.: HarperCollins.

Bhimo Rizki Samudro, Implikasi Makroekonomi Global dalam Tahun Politik 2014, disampaikan dalam Discussion and Writing Action Forum BEM FEB UNS, 23 Desember 2013.

Howard Zinn, A People’s History of the United States, 1492-present, U.S.A, HarperCollins, 2003, halaman 137.

Ibid., halaman 136.

Luther S. Luedtke, Making America: The Society and Culture of the United States, Washington, D.C., United States Information Agency, 1987, halaman 219.

Dennis Brynley O’Callaghan, An Illustrated History of the U.S.A, China, Longman Group UK Limited, 1990, halaman 116.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun