Setiap hari, berita Kompas selalu penuh inspirasi. Menjelang 50th usianya, tak hanya inspirasi yang disuguhkan, namun aksi dan dedikasi nyata Kompas kepada pembaca setia juga dikibarkan. Foto: koleksi pribadi.
Â
Oleh: Setyaningrum
Bagi harian Kompas, rasa bukan sekadar indera pengecap. Rasa adalah representasi dari keberagaman yang memayungi kesatuan dan menciptakan kebersamaan. Untuk mewujudkan sebuah asa dibutuhkan rasa, agar kita selalu dapat menjadi agen perubahan yang menginspirasi di tiap generasi.
Kata-kata diatas, saya kutip dari salah satu web iklan pada Kompas Print, 50th.print.kompas.com, 3-4 hari yang lalu. Rasa, memanglah tidak selalu harus mengacu kepada indera pengecap. Rasa, bisa mewakili indera penglihat, perasaan, maupun keinginan atau harapan. Seperti ketika saya disodorkan serangkaian gambar oleh Mbak Theresia, dalam acara diskusi kelompok Kompas Gramedia bulan lalu, Sabtu 23 Mei 2015 di Kantor Kompas Gramedia, Palmerah Selatan. Saya ditanya, rasa apa yang mewakili gambar-gambar tersebut? Setelah diskusi pokok dengan Mbak Theresia selesai, pertanyaan itu di perjelas lagi oleh Mbak Nicky Stephani, penanya terakhir setelah sesi Eye Tracking bersama Mas Reza.
Â
Gambar Pertama. Foto: 50th.print.kompas.com
Apa yang anda rasakan ketika melihat gambar-gambar ini? Gambar mana yang anda rasa sesuai, baik dari segi fotografi maupun tagline-nya? Saya, yang dengan segala keterbatasan, menguraikan apa yang saya lihat dan rasakan dengan gambar-gambar tersebut kepada Mbak Nicky, yang juga dengan lincahnya menekan tombol rec pada alat perekam di meja ruang Strategic Management Office (SMO), tempat berlangsungnya diskusi.
Ketika saya melihat gambar pertama, yang terlintas dibenak saya adalah, seorang ibu yang terus menyemangati anak perempuannya untuk maju, untuk terus berlatih dan berlatih tanpa kenal menyerah, supaya kemajuan ilmu, kesetaraan ilmu anak dan ibu tercapai. Untuk ilmu terus maju dan berkembang meskipun lintas generasi. Sesuai dengan tagline-nya, gambar ini diterbitkan Kompas pada saat Hari Kartini 2015, tentang kesetaraan hak perempuan.
Â