KEN AROK PEMBUAT SEJARAH
Halaman 12
Tidak lama dari kelahiran Anusapati, Ken Arok mengangkat seorang selir yang bernama Ken Umang. Ken Umang adalah teman seperjuangan Ken Arok ketika masih berpetualang dulu. Sebenarnya Ken Arok menjalin hubungan dengan Ken Umang, lama sebelum bertemu dengan Ken Dedes.
Ken Umang termasuk pasukan wanita dalam pasukan Ken Arok, ketika Ken Arok membuat huru-hara di seputaran Tumapel. Ketika itu Ken Arok banyak berhadapan dengan prajurit Tumapel. Dimana prajurit Tumapel ditugaskan memungut pajak pada rakyat. Sering ketika memungut pajak itu dilakukan dengan kejam oleh prajurit Tumapel.
Terhadap prajurit-prajurit yang kejam ini, ken Arok dan ken Umang selalu menghalang-halangi, sehingga sering terjadi pertempuran antara prajurit Tumapel dengan pasukan ken Arok. Lama Ken Arok berpetualang dengan Ken umang diseputaran Tumapel. Sampai akhirnya pertemuan Ken Arok dengan Danghyang Lohgawe, sehingga Ken Arok menghentikan kegiatan membuat keonaran di Tumapel.
Sekarang Ken Arok sudah menjadi Akuwu di Tumapel, maka Ken Umang diangkat menjadi selir Ken Arok. Ken Umang hidup di istana Tumapel. Walaupun di istana tersendiri berbeda dengan istana permaisuri ken Dedes. Ken Umang tidak lagi hidup sebagai pengembara yang harus keluar masuk hutan, lari dari kejaran prajurit Tumapel. Sekarang Ken Umang sudah menjadi bagian dari Tumapel itu sendiri.
Setelah kelahiran Anusapati semakin tambah semarak keadaan di istana Tumapel, kemudian disusul kelahiran putra Ken Umang yang bernama Tohjaya. Lalu tidak berselang lama dari permaisuri Ken Dedes, Ken Arok mempunyai putra pertama yang bernama Mahesa Wong Ateleng.
Tiga orang putra Ken Arok mengisi istana Tumapel. Mereka bertiga dipersiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin Tumapel dimasa-masa yang akan datang. Ken Arok mendatangkan guru-guru ilmu kanuragan ke istana Tumapel untuk membimbing ketiga putranya menjadi orang-orang yang pilih tanding.
Tapi nampaknya Tohjaya mempunyai perkembangan kepribadian yang berbeda dengan kakaknya Anusapati dan adiknya mahesa Wong Ateleng. Tohjaya orang lebih temperamental, mudah tersinggung dan mudah marah.
Selain berguru pada guru kanuragan diistana Tumapel, Tohjaya juga mempunyai guru kanuragan sendiri, yang masih saudara dengan ibunya Ken Umang. Tohjaya mempunyai ambisi ingin menjadi putra Sri Rajasa yang paling tinggi ilmunya, sehingga siang malam Tohjaya menempa diri untuk menjadi seorang yang pilih tanding.
Di lain pihak Anusapati dan Mahesa Wong Ateleng, pribadinya lebih tenang. Walaupun Anusapati pribadinya lebih tertutup dibanding Mahesa Wong Ateleng. Anusapati sering mendapatkan kemarahan dari ayahnya Sri Rajasa, jika sedang bertengkar dengan adik-adiknya, terutama dengan Tohjaya. Hal ini yang menyebabkan Anusapati lebih tertutup.