KEN AROK PEMBUAT SEJARAH
Halaman 7
Setelah pernikahan itu, maka mulai ada tanda-tanda ken Dedes mulai hamil. Akuwu Tunggul senang sekali mendengar kabar kehamilan Ken Dedes. Akuwu Tunggul Ametung bermaksud mengajak Ken Dedes ke taman Baboji untuk rekreasi. Berangkatlah rombongan Akuwu beserta permaisuri ke taman Baboji dengan mengendari kereta kencana.
Begitu sampai taman baboji, permaisuri Ken Dedes turun dari kereta kencana. Angin tiba-tiba bertiup mengenalah tubuh permaisuri yang sedang turun dari kereta kencana. Tersingkaplah kain Ken Dedes, betis kelihatan sampai ke atas. Kebetulan Ken Arok yang menyambut kedatangan di taman Baboji berada dekat di depan putri ken Dedes. Terperanjatlah Ke Arok tanpa sengaja melihat bagian terlarang Ken Dedes yang menyala menyilaukan mata Ken Arok.
Beradu mata Ken Arok dan Ken Dedes, bergetarlah hati Ken Dedes yang juga melihat cahaya memancar dari tubuh Ken Arok. Peristiwa yang cuma sesaat itu hanya mereka berdua yang tahu apa yang terjadi dan getar hati mereka yang terdalam cuma mereka berdua yang mengetahuinya.
Ken Arok tidak tahan lagi menyimpan apa yang dialaminya, pertemuannya dengan putri ken Dedes yang menggetarkan hatinya. Lalu diceritakan apa yang terjadi di taman Baboji itu pada ayah angkatnya dan juga gurunya Danghyang Lohgawe. Berkatalah Danghyang Lohgawe "Wanita utama yang menyala bagian rahasianya. Wanita seperti itu akan menurunkan raja-raja yang agung, siapapun suaminya." "Saya ingin menjadi raja ayah," kata Ken Arok.
"Tetapi siapakah wanita yang kau ceritakan itu anakku," kata Danghyang Lohgawe. "Wanita utama itu adalah Permaisuri Ken Dedes, istri Akuwu Tunggul Ametung." Jawab Ken Arok. "Merenunglah Brahmana Danghyang Lohgawe, mungkin memang demikianlah jalannya Akuwu Tunggul Ametung harus menerima itu. Akuwu harus meninggal dengan sebuah Keris," kata Danghyang Lohgawe dalam hatinya.
"Bagaimana ayah?, Akuwu akan saya bunuh. Saya ingin menjadi raja," kata Ken Arok. "Anakku, aku tidak mengijinkan dan tidak melarang kamu. Karena semua laku pasti ada akibat yang harus ditanggung," kata Danghyang Lohgawe. Aku percaya padamu, kamu memang harus melaksanakan dharmamu. Tapi pilihlah jalan yang baik, jalan yang tidak membuat murka dewata.
"Baiklah ayah saya mengerti, saya akan ke Karuman menemui ayah angkat Bango Samparan. Mudah-mudah ayah angkat Bango Samparan dapat menunjukkan tempat mendapatkan pusaka yang ampuh untuk melawan Akuwu Tunggul Ametung," kata Ken Arok. Berangkatlah anakku, tapi jangan lama-lama kamu di Karuman.
Berangkatlah ken Arok ke Karuman menemui ayah angkatnya Bango Samparan. Setibanya di Karuman, senanglah bango Samparan melihat anak angkatnya Ken Arok. Berceritalah Ken Arok tentang keinginannya menjadi raja. Kaget Bango Samparan mendengar penuturan Ken Arok.
Berkatalah Bango Samparan, "Anakku Ken Arok, Aku percaya pada kamu. Kamu bukanlah orang biasa. Walaupun kamu berasal dari orang kebanyakan, tapi kamu nampaknya memang kekasih dewata dan aku sudah dapat merasakan kekuatanmu. Walaupun tugasmu ini berat, kamu harus berhadapan dengan Akuwu Tunggul Ametung. Akuwu Tunggul Ametung adalah orang yang sakti. Akuwu adalah senopati Kediri yang telah menghancurkan kekuatan Jenggala."