Mohon tunggu...
Defit Setya
Defit Setya Mohon Tunggu... Freelancer - Student, Free Mom

Seorang musafir dari Desa menimba Ilmu ke Kota menjadi seorang Mahasiswa (ITS). Seperti padi, semakin ia berisi maka semakin ia merundukkan diri, pertanda kerendahan hati.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[Momen Tahun Baru] Bahagia Itu Sederhana

1 Januari 2014   00:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:17 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13885450961116872750

[caption id="attachment_312873" align="aligncenter" width="300" caption="Lembaran Baru, Tahun 2014"][/caption]

Tahun baru sering dijadikan momen untuk berhura-hura. Balap mobil, main motor, bakar petasan dan lain sebagainya. mungkin bagi mereka tidak mengapa, orang cuma setahun sekali, hmmm,...setahun sekali yang berkali-kali kalau begitu. Di satu kelurahan di Kecamatan Sukolilo Surabaya ini, misalnya. Di malam tahun baru seperti ini mereka mengisinya dengan kumpul-kumpul di halaman rumah salah satu warga. Para ibu-ibu berkumpul dihadapan bara arang dengan beberapa jagung dijerang diatasnya, beberapa sibuk mengipasi bara api dan membumbui jagung bakar setengah jadi kemudian dimakan bersama.

"Mbak, kok nggak pulang?", tanya salah seorang teman. Spontan saya jawab tidak.
"Kan lumayan, liburannya lama?" tambahnya.
"Hmmm,...liburnya cuma tanggal 1, habis itu ada kuliah lagi" jawab saya manambahkan.
Ya begini rasanya jika menjadi perantau, jauh dari kampung halaman, tapi tak apa, kan sudah menjadi pilihan. Merasakan hari raya kurban, tahun baru Hijriyyah dan juga tahun baru Masehi diatas genteng Kosan :D

Sembari anak-anak mereka membunyikan terompet dengan tiupan bernada sekenanya, tangan para ibu masih tetap sibuk mengibaskan kipas agak agar bara api tetap menyala dan yang lain mengoles bumbu diatas jagung. Tidak semua momen pergantian tahun harus diisi dengan kegiatan yang buruk, ya lumayan sekalian ajang kumpul walaupun tidak satu RT sepenuhnya.

Momen tahun baru hampir setara dengan lebaran, bahkan hura-huranya juga persis hanya beda yang menjadi lafadz. Jika dihari lebaran yang dikumandangakan adalah kalimat mengagungkan Sang Khalik (Pencipta) dan jika tahun baru adalah saut-sautan suara terompet dan pada puncaknya adalah kembang api. Begitulah umumnya masyarakat mengisi momen menuju pergantian tersebut.

Alangkah indah jika momen pergantian tahun diisi dengan hal yang lebih bermanfaat, sekalian mengisi liburan, seperti cerita tadi, tahun baru sebagai ajang berkumpul yang mungkin jarang terjadi kecuali menjelang tahun baru atau liburan panjang lainnya. Selain sebagai ajang berkumpul juga dapat digunakan sebagai penyambung tali silaturahmi dengan tetangga di satu RT tersebut.

Riuh suara anak-anak kecil semakin menambah meriahnya suasana, padahal hari sudah menunjukkan hampir larut malam. Jika biasanya pukul sepuluh mereka sudah harus tidur untuk mempersiapkan hari esok, kali ini mereka turut bersuka cita, berkumpul dengan kawan bermain mereka dengan obrolan khas anak-anak.

Hari pergantian tahun tinggal beberapa menit lagi, sepertinya di luar sana semakin ramai saja.
Sepeda motor, mobil dan kendaraan lalu lalang, hilir mudik silih berganti sedang biasanya berlaku hukum semakin malam jalanan semakin sepi, namun kali ini sebaliknya. Suara-suara knalpot tinggi sepertinya sudah dilarang, belum tahu jika ditempat tracking yang lain, yang saya tahu kendaraan bermotor harus memakai knalpot yang sesuai dengan ketentuan, ya kalau helm yang berlogo SNI bukan yang bersuara keras dan menimbulkan gaduh sana sini.

Kembang api sudah mulai dilayangkan ke langit lepas, menghias langit malam pinggiran Kota dengan lampu-lampu yang senantiasa berkemerlapan, bahkan sinar bintangpun terkalahkan dan cahaya rembulanpun dilupakan oleh cahaya dari makhluk berkekuatan listrik itu.

Aroma jagung bakar dan ikan bakar dengan bumbu khasnya semakin menggemulai, menggoda hidung yang menciumnya menjadikan tak sabar ingin mencicipi. Kira-kira seperti apa rasanya jika dari aromanya saja sudah begitu membuat meneteskan air liur. Yuk mari di coba,..!!!

Tahun baru, juga menjadi ladang bisnis yang menggiurkan bagi mereka petani jagung dan yang bisa dibakar lainnya, pedagang terompet dengan aneka rupa dan bentuk dagangannya, penjual petasan dan kembang api dengan kembang api yang kelas kecil alias mainan anak-anak hingga yang besar yang biasa digunakan untuk event termasuk tahun baru kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun