Mohon tunggu...
Defit Setya
Defit Setya Mohon Tunggu... Freelancer - Student, Free Mom

Seorang musafir dari Desa menimba Ilmu ke Kota menjadi seorang Mahasiswa (ITS). Seperti padi, semakin ia berisi maka semakin ia merundukkan diri, pertanda kerendahan hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hai Kamu yang (katanya) Sanggup Menungguku, Tahukah Akan Sakitnya?

19 Februari 2016   15:26 Diperbarui: 19 Februari 2016   15:42 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penantian mulanya bukan sebuah kepiluan
Namun bilahan rindu yang semakin mengumpul
Beradu,
Merdu seperti kabut embun pagi yang mengepul

Apakah yang membuatmu merindu?
Sedang kau tak tahu jiwa ini entah dimana
Ragaku tak jua dalam pandangan
Hanya bayangan yang hanya bayangan

Apalah yang menjadi pesona
Sehingga hujan dipagi hari kau bilang dapat menghadirkan pelangi
Mendung ditengah hari kau bilang meneduhkan
dan petir di senja mengalun merdu

Kekuatan apa yang mengikat dua hati
sedang satu tak dalam pengawasanmu
Dan Aku pun tak mengenal jatimu
seluk beluk tentangmu
Apalagi sosok jelasmu

Lagu apa yang akan kau dendangkan
didepanku, didepan seorang mengharapkan kau
Bukan hanya nyali tapi juga alur cerita
yang memesona rasanya

Sudahkan kau memulainya?
Ya, ceritamu padanya
pada mereka
bukan pada diriku
karena yang kau tahu
hatiku saat ini melaung padamu

Apakah yang membuatmu meyakini?
Dan jiwa ini dalam luka yang radang
Ya, itu perkataanmu
Namun tidak denganku

Mungkin kau paham dengan kata penantian
Namun getir yang kurasa
itulah yang membuat hati ini berdesir
Mengkhawatirkanmu

Siapkah kau menelan luka?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun