Penantian mulanya bukan sebuah kepiluan
Namun bilahan rindu yang semakin mengumpul
Beradu,
Merdu seperti kabut embun pagi yang mengepul
Apakah yang membuatmu merindu?
Sedang kau tak tahu jiwa ini entah dimana
Ragaku tak jua dalam pandangan
Hanya bayangan yang hanya bayangan
Apalah yang menjadi pesona
Sehingga hujan dipagi hari kau bilang dapat menghadirkan pelangi
Mendung ditengah hari kau bilang meneduhkan
dan petir di senja mengalun merdu
Kekuatan apa yang mengikat dua hati
sedang satu tak dalam pengawasanmu
Dan Aku pun tak mengenal jatimu
seluk beluk tentangmu
Apalagi sosok jelasmu
Lagu apa yang akan kau dendangkan
didepanku, didepan seorang mengharapkan kau
Bukan hanya nyali tapi juga alur cerita
yang memesona rasanya
Sudahkan kau memulainya?
Ya, ceritamu padanya
pada mereka
bukan pada diriku
karena yang kau tahu
hatiku saat ini melaung padamu
Apakah yang membuatmu meyakini?
Dan jiwa ini dalam luka yang radang
Ya, itu perkataanmu
Namun tidak denganku
Mungkin kau paham dengan kata penantian
Namun getir yang kurasa
itulah yang membuat hati ini berdesir
Mengkhawatirkanmu
Siapkah kau menelan luka?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H