Mohon tunggu...
Defit Setya
Defit Setya Mohon Tunggu... Freelancer - Student, Free Mom

Seorang musafir dari Desa menimba Ilmu ke Kota menjadi seorang Mahasiswa (ITS). Seperti padi, semakin ia berisi maka semakin ia merundukkan diri, pertanda kerendahan hati.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sebersih Cinta Jum’at di Penjara Suci

3 Januari 2014   08:56 Diperbarui: 10 Maret 2017   06:00 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1388713949735549036

[caption id="attachment_313251" align="aligncenter" width="300" caption="Kesibukan Para Santri Menjelang Sholat Jumat"][/caption] Jum'at Bersih Orang bilang Jum'at adalah hari yang pendek. Menurutku sama saja, Jum'at identik dengan hari raya sekaligus beban bagi para kaum muslim laki-laki. Hari raya, setiap hari Jum'at mereka tampak rapi dari hari biasanya, lebih kinclong dari Sabtu sampai Kamis, dengan persiapan beberapa menit menjelang adzan Jum'at dikumandangkan kemudian mereka berbondong bondong dan suka ria menuju masjid terdekat untuk mengikuti sidang Jum'at mulai dari mendengarkan dua khutbah sampai dengan dua raka'at yang diakhiri dengan salam itu. Sholat Jum'at menjadi beban bagi kaum Adam ketika dalam kondisi bekerja berat, tidak ada waktu istirahat pada jam menjalankan ibadah Jum'at sedangkan itu adalah kewajiban yang harus dikerjakan oleh perorangan (Fardhu 'Ain). Namun dalam keadaan apapun kewajiban tetap harus ditunaikan dengan rukshoh (keringanan) yang telah ditentukan. Tiga kali tidak mengikuti Sholat Jum'at maka orang tersebut termasuk kafir. Libur Jum'at Mengapa pesantren dan sekolah islam liburnya adalah hari Jum'at, ya karena hari itu memang hari raya, bukan karena hari pendek. Biasanya dalam liburan tersebut diadakan kerja bakti mingguan untuk menerapkan bahwa "Kebersihan itu sebagian dari iman" kerja bakti tersebut untuk membersihkan pesantren dari sudut A sampai dengan sudut Z, setiap anak dikumpulkan menjadi beberapa kelompok dan dibagi, bagian mana yang akan mereka bersihkan. Nah, yang begini ini mesti dan harus dilestarikan, jika lingkungan bersih kan menjadi nyaman. Kebersamaan antara santri dan ustadz/ustadzah pendamping (Murabbi) yang tidak hanya mengawasi mereka ketika kerja bakti, tapi juga memberi contoh bagaimana agar lingkungan tampak rapi, bersih dan indah. Kamis Sore & Perijinan Pulang Kelas kamis sore di pesantren ini hanya sampai pukul satu siang, setelah itu pulang ke rumah masing-masing, eits,.. itu hanya berlaku bagi santri yang mendapat ijin untuk pulang. Pengajuan pulang mingguan dilakukan malam kamis dengan mengajukan surat ijin pulang kepada koordinator kesantrian. Nangis bombay kadang jika pengajuan ijin tak juga mendapat ACC dari sang Ustadz, padahal ceritanya sudah rindu dengan keluarga yang ada di rumah. Ada yang “terpaksa” diijinkan karena pertimbangan-pertimbangan tertentu dan ada yang harus rela tinggal di asrama karena tidak liburan di rumah. Begitu mereka menyebutnya penjara suci, terpenjara karena jarang pulang dengan pendidikan kedisiplinam ala pesantren. Begitulah kerinduan dan kesabaran hati para santri diuji, rasa ingin bertemu keluarga di rumah harus ditahan sejenak sampai dengan giliran ijin berikutnya, alias hari Jum’at diminggu berikutnya. Hari Jum’at pun Asrama masih ramai akan riuh rendah para santri yang tidak mengikuti Jum'at Sore Pukul 05.00 PM Berdasarkan SK di surat perijinan pulang mingguan, jum’at pukul lima sore santri yang diijinkan pulang harus sudah berada di pondok. Bukan apa-apa, memang itulah peraturan yang telah ditetapkan agar para santri disiplin. Selain itu juga sebagai persiapan untuk hari Sabtu sebagai hari pertama kegiatan belajar mengajar. Iqob (Hukuman) Janji dan mentaati peraturan yang sudah ditetapkan sudah menjadi keharusan untuk setiap santri dipondok pesantren termasuk tepat waktu ketika kembali dari liburan hari jum’at. Iqob sudah ditetapkan bagi yang melanggarnya, mau atau tidak harus diterima sebagai konsekuensi pelanggarnya terhadap tatanan yang ada. Hukuman biasanya terkait dengan lingkungan seperti membersihkan kamar mandi ruang makan hafalan sambil dijemur dan lainnya. Hukuman yang ditetapkan bukan untuk menyiksa santri tapi untuk efek jera dan menjadi pendidikan yang berguna bagi dirinya. Dilarang keras menetapkan hukuman yang sifatnya tidak bermanfaat dan tidak mendidik. Penjara Rindu, Bersatu padu Ketika seorang santri sudah meninggalkan suasana Jum’at tidak lagi dilingkungan pesantren, nantinya akan menjadi kerinduan mendalam tersendiri, harus berpisah dengan teman, adanya teman baru dan lain sebagainya. Berbagai kegiatan yang duluya sebagai rutinitas yang tersusun rapi khas pesantren sudah harus dilepas untuk tatanan didunia yang baru. Jiwa disiplin harus tetap lestari tidak lepas dari jiwa-jiwa muda yag bersemangat meraih cita-cita mereka. Suatu saat, seluruh suka-dukanya tentu akan menjadi cerita dan kenangan kerinduan yang dapat menjadi cerita tersendiri. Kenangan dalam satu kekeluargaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun