Mohon tunggu...
Defit Setya
Defit Setya Mohon Tunggu... Freelancer - Student, Free Mom

Seorang musafir dari Desa menimba Ilmu ke Kota menjadi seorang Mahasiswa (ITS). Seperti padi, semakin ia berisi maka semakin ia merundukkan diri, pertanda kerendahan hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Retorika Cintaku

14 Desember 2013   12:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:56 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu,

Saat ia menawan, membuai memadu rayuan

Indera tak jua jengah menitik langkah

Terseluk menjunjung rindu

Menoreh laku yang agung, seketika

Membelai nurani, ketika dinanti

Menbujuk kalbu, dalam alunan yang lebih menggebu,

Nera, oh nera,..

Berbalik, dan bentuklah tabir

Menerawang tak tertutupi  oleh liarnya otak

Tercenung, tanpa mengerti sebuah arti yang menghampiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun