Halo! Bagaimana kabarmu hari ini? Baik-baik saja? Sehat? Kalau iya, berarti itu adalah sebuah hal yang bagus karena di saat-saat seperti ini kesehatan adalah yang paling utama, baik itu sehat secara fisik maupun secara mental. Untuk yang sedang tidak baik-baik saja, aku do'akan semoga bisa cepat membaik.
Berbicara soal kesehatan, di sini aku ingin membahas tentang kesehatan mental, khususnya pada masalah insecure. Yap! Insecure. Kata ini sudah sering kali didengar dan bahkan bukan merupakan suatu hal yang baru bagi khalayak umum. Tapi bisa saja ada beberapa orang yang masih belum tau tentang insecure ini. Jadi, mari kita bahas bersama-sama!
Insecure sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti "tidak aman". Nah, dari kata itu lalu menciptakan sebuah istilah psikologi yang mana insecure diartikan sebagai sebuah rasa cemas, takut atau tidak mampu, dan kurang percaya diri sehingga menyebabkan seseorang merasa tidak aman terhadap dirinya sendiri.
Seorang psikolog asal Brooklyn Institute yang bernama Abraham Maslow mengibaratkan insecure sebagai sebuah hutan yang mengancam dan menyeramkan. Di dalam hutan tersebut dipenuhi oleh manusia-manusia berbahaya dan penuh keegoisan.
Kira-kira seperti itulah pandangan Maslow mengenai insecure. Dari apa yang dijelaskan di atas, orang-orang dengan rasa insecure ini sering kali merasa bahwa dirinya tertolak, terisolasi, atau tidak diinginkan lagi di dalam kehidupan sosial.
Perasaan insecure sendiri bisa terjadi karena beberapa hal, seperti memiliki pengalaman yang buruk/trauma, cara pandang yang salah dalam memahami sesuatu, serta memiliki sifat selalu ingin tampil sempurna atau disebut sebagai perfeksionis. Tentunya orang-orang insecure bisa kita kenali dari beberapa sifat yang mereka miliki.
"Lalu, gimana nih caranya biar tau kalau orang itu merasa insecure?"
Menurut beberapa sumber, ada beberapa gejala yang bisa dilihat dari orang-orang yang insecure, yaitu:
Tidak ingin keluar dari zona nyaman
Zona nyaman. Siapa yang tidak senang berada di dalam zona nyamannya? Tempat di mana kita tidak perlu khawatir untuk terluka baik secara fisik maupun mental. Namanya juga zona nyaman, manusia mana yang tidak ingin merasa hidupnya nyaman?
Sebenarnya, pemikiran seperti itulah yang dapat menunjukkan bahwa orang tersebut merupakan pribadi yang insecure. Ketakutan untuk keluar dari zona nyaman bisa terjadi akibat beberapa faktor seperti trauma dan hal lainnya. Namun, 'terperangkap' di dalam zona nyaman bisa saja menjadi penghambat bagi seseorang untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Suka membandingkan diri dengan orang lain
Ini juga termasuk tanda-tanda seseorang insecure. Namun bedanya, mereka sering membandingkan diri dengan cara merendahkan diri atau mengeluh. 'Kan ada beberapa orang yang suka mengadu nasib mereka seperti "ah kamu mah mending, coba aku blablabla." Orang-orang seperti ini bisa jadi adalah orang-orang yang sedang merasa insecure.
Cenderung harus mendapatkan pujian dari orang lain