Investasi bodong menyasar tidak hanya kalangan yang secara pendidikan rendah. Investasi bodong menyasar semua kalangan tanpa memandang latar belakang pendidikan. Terbukti, korban investasi bodong yang selama ini terlihat termasuk mereka yang notabene berpendidikan tinggi.
Namun apa daya, pendidikan tinggi tidak menjamin nalar seseorang untuk berpikir rasional, terutama saat dihadapkan pada iming-iming kekayaan. Rayuan dan daya pikat keuntungan yang besar mengubur nalar seseorang karena yang ada hanyalah keinginan menggebu untuk cepat kaya.
Seseorang gampang terbujuk untuk investasi bodong dengan model apapun tentunya karena kelihaian perayu yang tidak jarang teman dekat atau orang yang dikenal. Kalau pun si bandar investasi bodong tidak dikenal, cara pendekatan yang dilakukan pada setiap korban biasanya melalui orang-orang dekat korban.
Kepercayaan dan kedekatan buta kerap mengaburkan logika sehingga saat ditawari investasi bodong akan diterima begitu saja tanpa pikir panjang, terlebih karena tergiur dengan keuangan yang tinggi atau bisa kaya mendadak.
Namun apa mau dikata, masuk dalam perangkap investasi bodong memang ujung-ujungnya penyesalan dan rugi besar. Bukannya untung dan aset bertambah, investasi yang diharapkan akan meningkatkan aset dalam sekejap justru hilang tak berbekas karena tertipu.
Nah, di tengah makin maraknya tawaran investasi bodong maka siapa pun memerlukan tips untuk menghindari investasi bodong, yakni dengan melakukan hal-hal sepele yang ternyata efektif untuk mencegah tertipu investasi bodong.
1. Riset sebelum berinvestasi
Saat ditawari berbagai bentuk investasi yang menawarkan keuntungan yang fantastis maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan riset.Â
Riset atau penelitian yang dimaksud untuk menelisik secara lebih detail perusahaan investasi yang menawari mulai dari cara kerja, aset, pemimpin, sampai legalitas perusahaan. Bagaimana pun riset ini penting dilakukan karena biasanya investasi bodong itu "bermulut manis".
2. Bertanya pada orang yang lebih paham
Jika tidak yakin dengan model investasi yang ditawarkan, sebaiknya bertanya pada orang yang lebih paham. Hanya masalahnya, saat ditawari investasi bodong dengan keuntungan yang gede, korban justru menutup diri karena tidak ingin orang lain ikut kaya mendadak.
Bertanya soal investasi ini tentu pada mereka yang memiliki pengalaman di bidang investasi atau pakar keuangan. Biasanya mereka yang pakar dan paham investasi bisa langsung menebak investasi yang ditawarkan abal-abal atau sungguhan, terlebih legal atau tidaknya.
3. Baca dokumen perusahaan
Tak langsung tergiur dengan keuntungan yang ditawarkan, masyarakat justru perlu mencurigai saat ditawari model investasi dengan keuntungan yang gede.Â
Selanjutnya, mintalah dokumen perusahaan dan dibaca baik-baik baik penawaran maupun informasi investasinya. Biasanya, dokumen ini berisi aspek bisnis seperti model investasi, profil perusahaan, kondisi finansial perusahaan, hingga orang-orang yang mendirikan dan menjalankan perusahaan tersebut.