JAKARTA - Buku "Cara Asyik Baca Grafik" karya Investor dan penulis buku Linda Lee diluncurkan di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 28 Maret 2018. Hadir pada acara launching dan bedah buku ini Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesi Nicky Hogan, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia, Alpino Kianjaya dan Head of Marketing Retail Division PT Indo Premier Sekuritas, Rivan Ishak.
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesi Nicky Hogan mengawali sambutannya dengan memaparkan data terkini jumlah investor saham di Indonesia. Ia menyebutkan jumlah investor saham yang saat ini ada di bursa 670 ribu. Sepanjang 2017 kemarin yang bertransaksi 230-240 alias lebih dari sepertiganya.
"Pada 2018 ini dalam satu bulan ada 140 ribu yang bertransaksi. Kalau dilihat angka hariannya sekitar 40 ribu dari 670 ribu. Angka yang masih sangat kecil," keluhnya membandingkan dengan Thailand yang transaksi per hari sudah 200 ribu investor.
"Kalau 40 ribu kita meningkat menjadi 200 ribu atau naik 5 kali lipat, kita membayangkan nilai transaksi, kalau katakanlah saat ini sekitar 9 triliun, berarti nggak agresif tinggal kalikan 5. Bursa sudah pernah mensimulasikannya dengan tambahan terbanyaknnya investor retailmenjadi 200 ribu investor maka bisa menaikkan nilai transaksi antara 20-25 triliun. Ini yang terbesar di Asia Tenggara. Saatnya nanti kita bisa bertransaksi sebesar itu." Ia optimis buku Linda Lee bisa menopang peningkatan tersebut.
"Saya yakin kalian akan mendapatkan manfaat dan teknik yang selama ini tidak diketahui. Sangat menarik membeli bukunya Linda Lee," tandasnya.
Head of Marketing Retail Division PT Indo Premier Sekuritas, Rivan Ishak pun berharap, semoga dengan bantuan dari Linda Lee dalam penerbitan buku, wawasan investor di pasar modal makin berkembang.
Peluncuran buku setebal 110 halaman ini diluncurkan di Bursa Efek Indonesia dengan menggandeng PT Indo Premier Sekuritas. PT Indo Premier Sekuritas ("IndoPremier") adalah perusahaan penyedia jasa keuangan terintegrasi di bidang pasar modal yang melayani klien individu maupun korporasi berdasarkan izin Badan Pengawas Pasar Modal/Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor KEP-11/PM/PPE/1996. Pada tahun 2002 founders dari IndoPremier membeli perusahaan efek ini dan dinamakan PT Indo Premier Securities yang kemudian berubah menjadi PT Indo Premier Sekuritas pada tahun 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H