Toh, dia (anak saya) hanya mengajak main mobil-mobilan atau jalan-jalan di sekitar rumah. Bukan minta dibelikan mainan mewah atau pergi ke tempat yang saya sendiri tidak mampu membayarnya.
Perlahan, anak akan tumbuh dan melewati banyak perkembangan. Merangkak, berjalan, berlari ke sana-ke mari, berbicara, memiliki teman bermain, dan masih banyak lagi.
Melihat secara langsung perkembangan anak, sadar atau tidak, merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi orang tua. Jangan lewatkan masa tersebut hanya karena keegoisan yang sebetulnya bisa diredam, dihilangkan.
Bermain dengan anak memang seringkali melelahkan, tidak mengasyikan, sekaligus membosankan. Betapa tidak, kita harus ikut merangkak, berpura-pura jatuh agar anak tertawa bahagia, mengajaknya berbincang meski nggak nyambung satu sama lain. Tapi, percayalah, masa tersebut tidak akan terulang.
Bonding antara orang tua dan anak jauh lebih penting dibanding hanya bermain gadget. Jika memang sedang kelelahan, saya terbiasa untuk berkomunikasi dan negosiasi dengan anak, kemudian mencari waktu alternatif bermain bersama.
Mengutip theAsianparent, menurut Chitra Annisya, M.Psi, Psikolog anak dari tiga generasi, pentingnya bonding untuk anak dapat mempengaruhi cara beradaptasi di lingkungannya. Anak lebih berani, mandiri, dan bisa belajar banyak hal.
Percayalah, tanpa bermaksud menggurui, bermain dengan anak pada akhir pekan tidak akan menyita banyak waktu. Hal ini juga perlu saya terapkan secara konsisten dan pengingat untuk diri sendiri.
Terimalah ajakan anak-anak ketika mengajak kita (apalagi sebagai orang tua) bermain, selagi bisa, sebelum akhirnya mereka beranjak dewasa, dan menemukan dunianya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H