Pernah pada satu kesempatan wawancara kerja, kandidat ini saya minta untuk perkenalan diri, dia hanya jawab,
"Saya ga tau, Pak, tentang diri saya sendiri karena yang bisa menilai itu orang lain."
Quote yang sangat bagus, tapi jelas bukan itu jawaban yang diharapkan pewawancara.
Fokus pada saat wawancara pun penting, pernah saya bertanya pada kandidat perihal gambaran dirinya seperti apa, dijawabnya,
"Saya itu pas lagi cari kosan sama teman saya, padahal kami udah janjian, terus kami batal ngekost, Pak. Jadi, dari situ saya bisa ambil kesimpulan, jangan gampang percaya sama orang, Pak."
Mengada-ada? Tidak. Memang ada tipikal kandidat yang memang tidak fokus dalam wawancara. Itu kenapa saya sampaikan sebelumnya, bahwa soft skill dan persiapan itu penting.
Dalam hal kirim lamaran kerja melalui email pun masih seringkali subjek dan badan email dikosongkan, hanya attachment saja. Ya, email ini tertuju untuk siapa, maksud dan tujuannya apa. Mohon dilengkapi.
Semasa kuliah, jika saya mengirimkan email yang subjek dan badan email dalam keadaan kosong ke dosen pembimbing, harus bersiap tidak diberi tanggapan perihal revisi tugas akhir. Belum lagi ditegur secara langsung ketika di dalam kelas.
Untuk kandidat yang sudah berpengalaman, jika ditanya mengapa resign dari kantor sebelumnya, siapkan juga jawaban yang memang sekiranya perlu diceritakan, bisa soal ingin tantangan baru, kesempatan berkarier dan benefit yang lebih baik, tidak perlu cerita ketika pulang bekerja pada malam hari bertemu dengan pocong.
Seperti kandidat yang pernah saya wawancara,
"Saya resign dari kantor sebelumnya karena pas pulang saya ketemu pocong, Pak. Awalnya ragu itu pocong atau bukan, saya mendekat, ga taunya betul putih, Pak. Itu pocong," Kandidat mulai bercerita alasannya resign dari kantor sebelumnya.