murid dalam proses belajarnya, bukan hanya sekedar meningkatkan kecerdasan berpikirnya melainkan juga berperan dalam memperbaiki bangsa. Penilaian atau pengukuran dimaksudkan untuk mengukur hasil atau dampak dari implementasi pembelajaran dari sudut pandang murid. Budaya penilaian dengan angka dan sistem perangkingan kelas dirubah dengan sistem penilaian dan apresiasi yang tidak membuat harkat murid menjadi terkoyak. misal:
Guru membibing dan mendampingi- Membimbing murid untuk membangun koneksi dan konteks belajar sehingga mampu mencapai tujuan belajarnya.
- Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan.
- Mendorong murid untuk mengembangkan keterampilan kerjasama dan gotong royong membantu murid lain yang mengalami kesulitan belajar.
- Mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional melalui pengalaman belajar sesuai dengan kebutuhannya.
- Pendidikan karakter sama pentingnya dengan pendidikan kognitif.
- Memmbimbing murid untuk menemukan kesadaran bahwa gotong royong atau kerjasama penting dan bermanfaat secara tidak langsung menanamkan, melestarikan dan memperbaiki budaya Indonesia.
- Mengajar dan mendidik adalah bagian dari kebudayaan. Pendidik hendaknya menciptakan praktik pembelajaran yang mandiri dan kontekstual sesuai karakter murid.
Peran Keluarga, Sekolah, dan Mansyarakat
Trisentra pendidikan meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat
"Menghidupkan, menambah, dan menggembirakan perasaan kesosialan tidak akan terlaksana jika tidak didahului oleh pendidikan diri (individu), karena inilah dasar pendidikan budi pekerti yang akan menimbulkan rasa kemasyarakatan atau rasa sosial"
1. Alam Keluarga
Alam keluarga merupakan sistem kecil dimana anak tinggal dan mendapatkan pendidikan pertamanyadan yang terpenting dalam hidupnya.
2. Alam perguruan (sekolah)
Alam sekolah, merupakan wadah yang memfasilitasi pengembangan intelektual serta menuntun murid menemukan wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas.
3. Alam pergerakan pemuda (masyarakat)
Alam masyarakat, merupakan wadah yang memfasilitasi murid untuk mengaktulisasikan dirinya dan mengembangkan watak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H