Mohon tunggu...
Setiyo Prajoko
Setiyo Prajoko Mohon Tunggu... profesional -

Guru Biologi di SMP-SMA Sragen Bilingual Boarding School (SBBS). Seorang Pemikir atas fenomena yang terjadi di sekitar. gemar meneliti dan mencoba untuk gemar menulis. kunjungi juga http://setiyoprajoko.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Purwoceng, The Viagra of Java

20 November 2010   11:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:26 2895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignright" width="320" caption="Tanaman Purwoceng"][/caption]

Mungkin anda lebih mengenal tanaman Gingseng dari Korea sebagai tanaman herbal berkhasiat Viagra. Padahal di negeri kita tercinta yang kaya raya ini terdapat tanaman serupa seperti Pasak Bumi dari Kalimantan dan Sanrego dari Sulawesi. Nah, di Pulau Jawa sendiri terdapat herbal sejenis yang berkhasiat sama yaitu Purwoceng (Pimpinella pruatjan). Konon katanya, Purwoceng berasal dari kata “Purwa” dalam bahasa jawa berarti pertama, dan “aceng” yang berarti ereksi (selanjutnya anda bisa menyimpulkan sendiri). Purwoceng merupakan tanaman afrodisiak asli Indonesia yang hanya hidup di daerah-daerah tertentu di dataran tinggi Pulau Jawa. Tanaman ini pertamakali ditemukan sebagai tanaman liar, namun sekarang sudah dibudidayakan oleh masyarakat terutama masyarakat di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, tepatnya Desa Sikunang. Selain di Dieng, tanaman ini juga dapat ditemukan di Jawa Barat seperti Gunung Galunggung dan Gunung Gede Pangrango. Di daerah Sunda, Purwoceng disebut juga antanan gunung. Sementara di daerah lain dikenal dengan sebutan suripandak abang, gebangan depok, Purwoceng, dan rumput dempo ( Jawa )

Purwoceng memiliki karakter tanaman yang spesifik. Tanaman ini tumbuh sebagai tanaman herba parennial, berakar tunggang, bagian pangkal semakin lama akan bertambah ukurannya seolah membentuk umbi seperti gingseng, tetapi tidak sebesar umbi gingseng. Tanaman Purwoceng berdaun majemuk dengan pinggir bergerigi. Purwoceng tumbuh di daerah dataran tinggi, yaitu tumbuh pada ketingian 1800 – 3.300 diatas permukaan air laut (dpl). Tanaman tumbuh subur pada ketinggian sekitar 2.000 m dpl dengan kondisi tanah yang subur dan gembur, suhu udara berkisar 60 – 70 %, serta curah hujan diatas 4.000 mm/tahun. Untuk pertumbuhannya, selain memerlukan tanah yang gembur dan subur tetapi juga diperlukan tanah yang kaya mineral organik dengan pH tanah 5,7 – 6,0.

Dahulu Banyak diburu, Purwoceng sempat berstatus Endangered

Populasi tanaman Purwoceng di Indonesia sangat sedikit sekali. Tanaman ini banyak diburu orang termasuk industri jamu dan obat sebagai bahan baku untuk meningkatkan vitalitas pria. Harga herbanya sangat mahal karena keberadaannya. Berdasarkan erosi genetiknya Purwoceng termasuk langka bahkan berstatus endangered (hampir punah). Namun, sekarang tanaman ini telah dibudidayakan dan sangat mudah didapatkan. Bahkan industri jamu ternama di tanah air memakai nama tanaman ini sebagai merk andalannya.

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui khasiat Purwoceng. Beberapa peneliti dari Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor telah menguji efek penggunaan akar purwoceng pada tikus. Salah satu teknik yang digunakan adalah dengan mengebiri tikus jantan dan menyuntiknya dengan ekstrak akar Purwoceng dalam minyak zaitun (dosis 20-40 mg). Efek yang teramati adalah adanya peningkatan kelenjar prostat dan kelenjar seminalis secara nyata dibandingkan dengan kontrol. Fakta tersebut memberi petunjuk adanya aktivitas androgenik dari ekstrak akar purwoceng. Sebaliknya, ketika tikus betina tanpa indung telur disuntik dengan ekstrak akar purwoceng dalam minyak zaitun pada dosis yang sama, maka tampak adanya peningkatan yang sangat nyata pada bobot rahim. Fakta tersebut memberi petunjuk adanya aktivitas estrogenik dari ekstrak akar purwoceng. Penelitian lain juga membuktikan adanya kandungan bergapten, isobergapten, sphondin yang semuanya termasuk ke dalam kelompok furanokumarin. Dilaporkan pula oleh peneliti yang lain, terdapat kumarin, saponin, sterol, alkaloid, dan beberapa macam senyawa gula (oligosakarida). Kandungan zat tersebut menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga berpengaruh terhadap proses ereksi.

Anda telah mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah seksual namun belum menemukan hasilnya? Hmmm, tidak ada salahnya anda mencoba Purwoceng untuk menjadi alternatif untuk mengatasi masalah anda. Atau anda ingin berbisnis dan ikut andil dalam upaya pelestarian tanaman ini? Budidaya tanaman ini juga dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Penulis berhasil mendapatkan juara II dalam kompetisi Biology Story Telling bertemakan tanaman obat (fitofarmaka) di Universitas Negeri Semarang pada tahun 2008 dengan mempresentasikan tanaman Purwoceng ini.

artikel selengkapnya kunjungi setiyoprajoko.blogspot.com

[caption id="attachment_75979" align="aligncenter" width="300" caption="Akar Purwoceng mengumbi seperti Gingseng"]

12902506871802317375
12902506871802317375
[/caption] [caption id="attachment_75980" align="aligncenter" width="300" caption="Pembibitan Purwoceng Sebagai Usaha Konservasi "]
12902508902085617696
12902508902085617696
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun