Mohon tunggu...
Y SETIYO HADI
Y SETIYO HADI Mohon Tunggu... Relawan - Mandiri Sebagai Pedagang, juga sebagai Juru Pelihara, serta aktif dalam komunitas dan berkarya dalam tulisan

Mendengarkan Memahami Menulis Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lontar Kyai Tumenggung Puger (Menelusur Kota Puger - The Forgotten City)

27 November 2023   21:33 Diperbarui: 27 November 2023   21:55 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah penulis

LONTAR KYAI TUMENGGUNG PUGER

(Menelusur Kota Puger -- The Forggoten City)

Sebut saja lontar ini dengan sebutan LONTAR KYAI TUMENGGUNG PUGER. Lontar ini peroleh Kolonel Colin Mackenzie saat tinggal di Jawa antara tahun 1811 sampai 1813 M. Lontar ini merupakakan koleksi British Library dengan katalog koleksi bernomor MSS Jav 53.

Koleksi  MSS Jav 53, pada awalnya berjumlah dua puluh empat naskah di atas pelepah daun palem denga gaya Hindu dan sebagai besar beraksara Jawa. Hasil identifikasi Ricklefs & Voorhoeve terhadap naskah berjumlah dua puluh sembilan naskah (Ricklefs & Voorhoeve, 1977: 65-67). Penamabahan jumlah naskah bisa jadi karena kesalahan penghitungan awal atau karena pemisahan naskah dalam beberapa bundle dalam jangka waktu yang lama.

Naskah ini diperoleh Mackenzie dari seorang bupati (Blagden, 1916: xxix) yang diidentifikasi sebagai Kyahi Tumenggung Puger (Ricklefs dan Voorhoeve , 1977, 2014: 65). Hasil identifikasi sebagai Kyai Tumenggung Puger berasal dari aksara yang berasal dari salah naskah tersebut yang menyatakan : laya kunna, saki kyahi tumgu pugr, katur at tu... haris* 1 bukus hisi 18 hiji 17-2-39 (Surat kuno. Dari Kyahi Tumenggung Puger, diserahkan kepada Tu... Inggeris. 1 bungkus, berisi 18 lempir. 17-2-39').

Ricklefs dan Voorhoeve menduga angka angka '39' sebagai tahun Jawa 1739 atau 1812 M.  Koleksi ini berasal dari daerah Puger di Jember dengan berisika berbagai bahasa.

Koleksi British Library yang bernomor MSS Jav 53 bisa disebut sebagai LONTAR KYAI TEMUNGGUNG PUGER, karena asal dari naskah tersebut dari Kyai Tumenggung Puger seperti yang tertulis dalam naskah tersebut. Lontar Kyai Tumenggung Puger ini selain beraksara Jawa Pesisir juga bercampur dengan aksara Buda atau aksara Gunung.

Aksara Buda, disebut demikian, merujuk pada era sebelum adanya pengaruh Islam, sedangkan aksara Gunung merujuk aksara-aksara yang ditemukan di daerah gunung (Cohen Stuart, 1872: III; Pigeud, 1970: 22-23; Kuntara Wiryamartana & van der Molen, 2001: 51). Aksara Buda yang digunakan dalam LONTAR KYAI TUMENGGUNG PUGER mempunyai kemiripan dengan naskah-naskah lontar yang berasal dari Jawa Tengah.

AKADEMI LITERASI SEJARAH (ALS)  - JEMBER

(Dari beberapa sumber -- silakan kontak Penulis)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun