Mohon tunggu...
Setiyo Adi Nugroho
Setiyo Adi Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - man jadda wa jadda

dosen keperawatan di Universitas Nurul Jadid dan juga entrepreuner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Jadikan Anak sebagai Tameng Pertengkaran di Rumah Tangga

15 Januari 2022   13:13 Diperbarui: 15 Januari 2022   13:18 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat ini angka perceraian meningkat signifikan, anyak faktor yang menjadi penyebabnya, dan tidaklah mungkin proses perceraian begitu singkat, pasti ada proses cekcok/ pertengkaran didalamnya. yang menjadi miris jika anak diikutkan dalam proses pertengkaran tersebut. entah anak mendengar, melihat, atau dijadikan tameng didalamnya. seolah-olah orang tua ingin menunjukan kepada anak siapa yang paling benar didalamnya.

saya sempat membaca penelitian kepada anak yang selalu terlibat dalam pertengkaran orang tuanya, mereka (anak) menghendaki perceraian pada orang tuanya, mereka menginginkan kedamaian walau tidak dalam kebersamaan.

anak adalah buah hati cinta dari orang tua, karena emosi dan egois orang tua mereka jadi korban. tak seharusnya orang tua menuliskan hal yang buruk dalam kertas polos itu. mereka akan menjadi gangguan psikologis bahkan terganggu tumbuh kembangnya. apabila sampai beranjak dewasa akan menjadi karakter yang ditanamkan sejak kecil.

entah itu ibu maupun ayah, yang jelas anak lebih dekat sama ibunya dan ayahnya pun bukan tidak sayang maupun peduli. selesaikan masalah tanpa melibatkan anak walaupun harus berpisah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun