Mohon tunggu...
Setiyawan Mustakul
Setiyawan Mustakul Mohon Tunggu... Freelancer - Sedang menulis

menulis akan menambah wawasan dan pengetahuan yang luas. NO debat!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Generasi Digital

14 Desember 2021   21:16 Diperbarui: 14 Desember 2021   21:39 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Didiklah anak-anakmu sesuai zamannya karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu." (Rasulullah Saw)

Setelah generasi Y, maka muncullah generasi Z, dengan ciri-ciri yaitu memiliki kemampuan tinggi dalam mengakses dan mengakomodasi informasi sehingga mereka mendapat kesempatan lebih banyak dan terbuka untuk mengembangkan dirinya. Generasi Z adalah generasi terkini yang lahir sesudah 1994 dan sebelum 2004. Kebanyakan dari mereka kini berada di usia praremaja dan bered dari generasi-generasi sebelumnya dalam banyak hal.

Salah satu perbedaan yang mencolok, Mesti mereka masih sangat muda, anak-anak ini sangat tertarik pada piranti digital kecil atau gadget yang didesain canggih berupa laptop, game, telepon selular, Mp3 atau Mp4 player, dan kamera digital.

Bukan hal yang aneh lagi ketika anak kelas 1 SD sudah mengerjakan PRnya di laptop atau disore hari setelah pulang sekolah, dia tidak lagi memilih bermain sepeda bersama teman-temannya, tapi duduk di depan TV atau bermain game. Untuk berkomunikasi dengan orang tua dan teman-temannya, anak ini sudah mempunyai telepon selular pribadi.

Ketika usianya bertambah, mereka membuka diri di internet untuk memperluas pertemanan di internet lewat jejaring di dunia maya seperti facebook, twitter, instagram, dan lainnya.

Maka tak heran, si generasi Z ini juga di sebut sebagai generasi digital. Berbagai penelitian generasi ini juga memberikan teknologi lain seperti net generation, naturally generation, atau platinum generation. Bahkan ada yang menyebutnya generasi sunyi (silent generation). Karena anak-anak ini umumnya lahir dari generasi X yang menginginkan anak sedikit (anak tunggal). Bapak ibunya juga bekerja akibatnya, anak-anak ini juga bermain sendirian (didepan komputer). Serentak dengan terciptanya youtube, facebook, dan sejenisnya, kesunyian mereka di isi dengan teman-teman maya yang tidak pernah bertemu.

Dalam menandai satu generasi sebenarnya yang dilihat bukan aspek pemanfaatan teknologinya saja, tapi juga kehidupan lainnya seperti cara pandang, cara penampilan, life skils, dan bagaimana mereka mengaktualisasi diri.

salam literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun