Mohon tunggu...
Nur Setiono
Nur Setiono Mohon Tunggu... lainnya -

Pensiunan swasta yang senang mengamati kehidupan sosial/kemasyarakatan. Sok merasa sibuk. Iseng suka tulas tulis kecil. Ngebanyol OK (tapi bukan pelawak). Serius gak ketinggalan (tapi bukan pakar). Berdomisili di pinggiran Jakarta Timur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sadarlah

20 Januari 2011   06:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:22 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Buat Gayus

Yus, tolongbicara blak blakan

Siapa bosmu, siapa teman temanmu yang telah berbuat seperti kamu

Yus, tolongberitahu dan minta mereka

Kembalikan uang negara yang telah kalian kumpulkan

Dari pada keburu diterkam aparat masuk penjara

***

Yus,apa kamu dan kawan kawan tidak melihat lalu tersentuh

Di kolong jembatan di simpang jalan ditempat kumuh

Banyak sodara kita yang keleleran terlantar

Pagi makan apa, siang apa makan, malem tiada makan

Yus, dan para koruptor kalian mesti sadar

Dengan karakusanmu, mereka menggelepar

Mereka kehilangan hari depan

Mereka penuh ratapan tanpa harapan

***

Yus, kamu memang salah

Masih ada waktu tuk tengadah

Bertaubat nasuha pada Allah

Andai kamu menyerahpasrah

Membawa berkah dan manfaat buat sesama

Kamu kan dikenang dalam sejarah

Kamu kan mendapat anugrah

Kalaupun mati didalam penjara

Makam bahagia siap sedia

*** jkt, 200112011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun