Seorang pejabat senior pemerintah pada waktu belakangan ini sering termenung, terutama saat melihat rekening atau buku tabungannya yang terkesan tidak wajar, maksudnya sudah bertahun tahun menjadi pejabat di instansi basah yang banyak proyeknya tapi tabungannya nggak nambah nambah.
Dia membandingkan dengan teman teman selevel, rata rata mereka sudah memiliki sejumlah rumah mewah, mobil keluaran terbaru berjejer, tabungannya berjibun, anak anaknya sekolah di manca negara serta kekayaan lainya yang tidak terlihat padahal mereka atau keluarganya tidak punya bisnis apa apa, sedangkan dirinya tidak kaya-kaya, hidupnya pasa pasan.
Dia merasa malu dan minder, “masak jadi pejabat kok nggak kaya” keluhnya. Satu satunya mobil yang dia pakaipun plat merah alias kendaraan dinas jabatan. Kediaman yang ditempatinya Rumah BTN (baca : Bayar Tapi Nyicil) itupun belum lunas angsurannya. Dia bingung, inginnya bertanya kepada teman teman tersebut tentang rahasia bagaimana mencari uang banyak, tapi gak berani. Ujung ujungnya dia mendatangi orang pintar alais dukun untuk bertanya, kenapa kok nasibnya tidak sejaya temen temannya.
Di tempat praktek sang dukun dia diminta untuk menguraikan berbagai hal, dari urusan pekerjaan sampai ke hal hal yang menyangkut kehidupan pribadi dan keluarganya, termasuk mengorek masa kecilnya, persis kalo konsultasi dengan psikolog. Setelah berjam jam konsultasi., lebih tepatnya curhat, akhirnya si dukun mengambil kesimpulan bahwa, “bapak lemah syahwat, bahkan tidak bergairah sama sekali. Untuk itu perlu menambah menu makanan pokok” ujarnya dengan yakin. Mendengar kesimpulan semacam itu, sang pejabat rada tersinggung…
”wah nggak bener itu, saya dalam satu malem bisa berulang kali, malah isteri saya yang sering termehek- mehek” ungkapnya dengan nada tinggi., “lagi pula kalo soal makan, saya selalu mengkonsumsi yang bergizi baik” imbuhnya lagi.
“Ehm….ehm… maksud saya lemah syhwat KORUPSI-nya” jawab si dukun, dengan serak serak basah
“terus apa maksud menambah menu makanan itu?” tanya si pejabat, penasaran.
“selain bapak makan uang gaji, bapak mesti nambah makan uang proyek” jelasnya, sembari terkekeh kekeh.
Si pejabat : “…….### ??????...... gedubruakkk!....” jatuh pingsan.
**** hehehehehehe….
Jakarta, 08 Pebruari 2000 16;