Mohon tunggu...
Nur Setiono
Nur Setiono Mohon Tunggu... lainnya -

Pensiunan swasta yang senang mengamati kehidupan sosial/kemasyarakatan. Sok merasa sibuk. Iseng suka tulas tulis kecil. Ngebanyol OK (tapi bukan pelawak). Serius gak ketinggalan (tapi bukan pakar). Berdomisili di pinggiran Jakarta Timur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Humor] Rok Mini & Korban Tabrak Lari

21 November 2015   23:29 Diperbarui: 22 November 2015   06:55 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“Seorang Ketua Pengadilan Agama yang juga Hakim di Jambi oleh Majelis Kehormatan dijatuhi hukuman skorsing selama 7 bulan, lantaran terbukti sering ngintip celana dalam pegawai bawahannya” [Detiknews, 18/11/2015].

Menyimak berita tersebut, tentu saya prihatin dan sedih. Masak seorang hakim agama kok sempat sempatnya kek gitu?. Saya geli bahkan hampir ngakak sendirian menyimak beberapa komentar pembaca yang membully dengan kelimat kalimat lucu.

Saya membayangkan disaat sidang. Apa mungkin ada adegan rekonstruksi (reka ulang)? dan atau barang bukti berupa CD milik korban di jembreng-jembreng, dihadirkan didepan jajaran hakim?. Lucu ya kalo kek gitu!. Saya berfikir, apa pegawai perempuan tersebut pake jenis rok mini?. Gaak tahu, lha wong beritanya gak sampe detail banget.

Soal Rok Mini, beda dengan Rukmini. Perempuan ini bisa juga ada yang suka pake rok mini ada juga yang nggak. Kalo kita perhatikan, seseorang yang mengenakan rok mini seringkali nampak canggung, salah tingkah dalam bergerak. Ketika dia naik becak, duduknya miring kekiri atau kekanan, kedua pahanya dirapatkan disertai kedua telapak tanggannya berada diatas kedua dengkulnya, gak tahu buat nutupin apa’an, soalnya saya blom pernah nanyain. Demikian pula jika naik angkot, posisi duduknya sama dengan saat naik becak, cuman bedanya disini dia rada grogi dan tambah sibuk nutupin,…. ”ehm…ehmnya”, palagi kalo didepannya ada cowok guanteng yang matanya juga gak kalah gesitnya, jelalatan nyari ‘tontonan’ gratis dihadapannya.

Pemakai rok mini yang terlihat agak rilek, nyantai dan ‘sopan’ dikala mereka duduk di atas sofa empuk, semisal sedang berbincang bincang dalam program tertentu untuk tayangan sebuah Stasiun TiVi, biasanya yang dimainkan diatas paha atau lutut adalah bantal dari sofa itu sendiri. Untuk prilaku semacam ini, saya pernah nyanya’in sama nyonya rumah alias isteri, “kenapa sih mesti ribet, nutupinnya pake tangan atau bantal sofa segala?”. Jawabannya cukup telak dan mengena, “kalo ditutupi pake koran, entar disangka korban tabrak lari”.

 

*** hehehehehehe….. met malem Minggu.

 

Jakarta, 21 Nopember 2000 15;

- Nur Setiono -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun