Mohon tunggu...
Nur Setiono
Nur Setiono Mohon Tunggu... lainnya -

Pensiunan swasta yang senang mengamati kehidupan sosial/kemasyarakatan. Sok merasa sibuk. Iseng suka tulas tulis kecil. Ngebanyol OK (tapi bukan pelawak). Serius gak ketinggalan (tapi bukan pakar). Berdomisili di pinggiran Jakarta Timur

Selanjutnya

Tutup

Humor

Nyaris Bonyok

9 Juni 2011   14:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:41 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak si Abal dan si Slamet tidak bekerja lagi sebagai pelayan sebuah Warung Makan, keduanya nampak menggeluti ‘sembako &  anggur’ maksudnya ‘sembari ngerokok jadi pengangguran’, hehehe….

Suatu ketika keduanya ditawari untuk membantu kerja di toko material, bahan bangunan milik bu Kanjeng. Oleh karena tuntutan perut yang tidak bisa diajak berkolusi, tawaran tersebut mereka terima. “Lumayan, dari pada bengong” ujarnya.

Gaya dan tampilan mereka dalam menghadapi konsumen, masih tidak berubah, persis seperti ketika masih bekerja sebagai pelayan Warung Makan.

Suatu hari si Slamet nyaris babak belur alias bonyok lantaran mau dihajar oleh si Kliwon yang lagi stress berat gara gara saban hari disatronin Debt Collector. Untung bu Kanjeng, juragan pemilik toko sigap mecegah. Pasalnya si Slamet lupa, kalu dirinya kini adalah pelayan toko material, bukan warung makan seperti dulu lagi.  Waktu itu si Slamet tengah melayani si Kliwon memesan bahan bangunan di ‘front office’, lalu Si Slamet meminta si Abal yang sedang berada digudang untuk mengambilkannya.

“Bal,…… tolong semen putih 5 kg; plamur dua kaleng; kwas dua buah dan cat temboksatu galon” teriak si Slamet pada si Abal.

“Baik,……. mau dipisah atau DIRAMES saja” tanya si Abal dari gudang

Karena si Apan lagi sibuk, jadi nggak konsen terhadap pertayaan si Abal tersebut,  oleh sebab itu menjawabnya juga seingetnya, asal jeplak “Terserah kau,DIRAMES juga boleh” jawab si Slamet, singkat.

“Met,…  tanyain, mau dimakan disini ataouw dibungkus ?” tanya si Abal lagi dari gudang

Tanpa pikir panjang, pertanyaan tersebut diteruskan alias ‘copas’ kepada pemesannya ,yakni si Kliwon yang lagi dirundung stress.

“Won......... masKliwon,……pesananya mau DIMAKAN disini atau DIBUNGKUS saja” ujar si Slamet pada si Kliwon, sambil menulis bill pesanannya.

Mendengar pertanyaan seperti itu, si Kliwon langsung jadi naik darah, “Bangsattttt elu Met,…………… emangnya gue disuruh makan semen campur cat tembok apa…? ucapnya dengan nada tinggi sambil mengangkat kerah baju si Slamet yang gemetaran terkencing kencing.

Mujur, kepalan tinju si Kliwon yang hampir mendarat dimuka si Slamet bisa diantisipasi oleh bu Kanjeng, juragan,  pemilik toko. Selamatlah muka si Slamet dari bogem mentahnya si Kliwon stress.

.

*He…he… joke garing dimalem hari. Ide ceritera didapat dari buku sebuah humor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun