Mohon tunggu...
Nur Setiono
Nur Setiono Mohon Tunggu... lainnya -

Pensiunan swasta yang senang mengamati kehidupan sosial/kemasyarakatan. Sok merasa sibuk. Iseng suka tulas tulis kecil. Ngebanyol OK (tapi bukan pelawak). Serius gak ketinggalan (tapi bukan pakar). Berdomisili di pinggiran Jakarta Timur

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Menunjukkan Bangsa # 16-3 (Respon Air atas Bahasa)

21 Agustus 2010   06:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:50 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_233933" align="alignright" width="150" caption="Foto Molekul Air Dengan Kata "Cinta-Terima Kasih""][/caption] Manusia hidup dan beraktifitas sangat bertumpu kepada empat unsur penting, dimana satu dengan yang lainnya tidak bisa dipisahkan, yaitu Udara, Panas, (termasuk cahaya), Tanah dan Air. Salah satu saja dari keempat Sumber Daya Alam tersebut tidak ada, manusia akan mati. Air, dan mungkin sumber daya alam lainnya ternyata mampu merespon atau 'berkomunikasi' dengan manusia. Manusia menggunakan bahasa, sedangkan respon dari air berupa perubahan bentuk molekulnya yang bervariasi, tergantung kalimat apa yang disampaikan oleh manusia itu sendiri. [caption id="attachment_233973" align="alignleft" width="150" caption="Foto Molekul Air Dengan Kalimat "Kamu Bodoh""][/caption] Penyampaian kata katanya selama berhubungan dimaksud, tentu bisa diutarakan melalui "Bahasa Lisan" dan atau "Bahasa Tulisan" serta dalam bahasa apa saja, Arab, Inggris, Jepang, China, Indonesia dan sebagainya. Hal tersebut telah dibuktikan oleh seorang peneliti dari Jepang, Masaru Emoto dibantu peneliti akhli sains terapan Kazuya Ishibashi dalam salah satu bukunya "The True Power of Water". Sample sample air yang diberi label atau kata kata dan gambar tertentu lalu dibekukan pada suhu yang sangat rendah, kemudian gambar molekul air tersebut diambil dengan menggunakan microcamera yang berlensa sangat sensitif. Responnya sangat mengejutkan, dimana sample air yang dilabeli kalimat kalimat bahasa yang baik, penuh cinta kasih akan menghasilkan bentuk molekul hexagonal (persegi enam) yang sangat indah bagai kristal, mutiara warna warni, (foto 1).  Sebaliknya, yang dilabeli kata kata atau bahasa yang buruk memunculkan bentuk molekul yang jelek, tidak beraturan, (foto 2). Ada percobaan lain, yaitu dua gelas nasi yang masing masing diberi label "Terima Kasih" dan "Kamu Bodoh", setelah beberapa hari ternyata yang berlabel jelek (Kamu Bodoh) cepat berubah menjadi basi berwarna hitam, sedangkan yang diberi bahasa yang baik (Terima Kasih) merseponnya dengan warna kuning cerah. Adanya molekul air yang berbentuk kristal hexagonal yang indah tersebut diyakini bisa memberikan efek posistif terhadap manusia, termasuk kesehatannya. Itu semua bisa dihasilkan, jika kita senantiasa memperlakukan apa saja dengan baik yaitu menggunakan bahasa yang baik didalam berkomunikasi. Ketika kita menyaksikan seorang kyai membacakan do'a dengan segelas air, lantas diberikan kepada seseoarang guna di manfaatkan untuk mengobati suatu penyakit, kini nampaknya menjadi logis bisa memiliki efek kesembuhan, karena bahasa do'a menghembuskan kalimat kalimat berkonotasi positif yang tentunya akan direspon positif pula oleh air. Air Zam-zam adalah contoh kualitas air terbaik didunia, boleh jadi ini merupakan akibat dari jutaan manusia yang bekunjung ke sana atau tempat sumber air tersebut berada senantiasa mengumandangkan kalimat kalimat do'a yang sangat bermakna. Badan manusia, 70 % terdiri atas air untuk proses metabolisme tubuhnya itu sendiri. Oksigen dan sari pati makanan akan di alirkan keseluruh jaringan tubuh melalui media air dan darah. Jangankan kekurangan air dalam tubuh, air yang masuk kedalam diri manusia dengan kualitas rendah saja,  dapat membuat manusia menjadi tidak produktif, lemah, berpenyakit dan mati. Jika menilik dari hasil penelitian tersebut diatas, kualitas air bisa dibentuk juga dari prilaku kita terhadap air itu sendiri melalui bahasa yang baik (positif).  Oleh karena tubuh kita didominasi oleh kandungan air, maka logikanya, jika kita keseringan memakai bahasa dengan kata kata yang negatif, tentu respon tubuh menjadi negatif pula. Akibatnya, tentu bisa kita analisa sendiri. Perhatikan, orang yang sering marah marah, cenderung temperamantal, keceriaan tidak pernah nampak.  Sebaliknya, mereka yang selalu bertutur kata baik cahayanya akan selalu muncul ke permukaan. Disaat kita berbicara dengan sodara, kerabat, teman bahkan dengan orang yang sedang membenci kita sekalipun, bilamana kita menggunakan bahasa dengan kalimat yang baik, tentu efeknya akan direspon balik dengan baik, malah secara emosional bisa menjadi labih akrab lagi, bahkan kedamaian akan terukir dari situ. Apa itu juga menunjukkan bahwa kualitas molekul air didalam badan kita yang sedang berkomunikasi tersebut juga merespon positif?. Bisa iya, jika merujuk pada penelitian DR. Masaru Emoto tersebut diatas sebagai analoginya. Dengan demikian, bahasa sangat penting dalam tata kelola kehidupan didunia termasuk juga ketika kita berinteraksi dengan makhluk Tuhan lainnya. Tidak salah jika ada pameo berbahasa 'bule' "garbage in garbage out" atau "yang masuk sampah keluar sampah pula." Dalam ajaran agama, kita diminta untuk berdoa sebelum makan atau minum, setidaknya membaca "Basmallah" bahkan dengan makanan/minumannyapun yang halal (ajaran Islam). Nah kini 'misteri' di balik doa tersebut mulai terkuak secara ilmiah. Tuhan memang selalu memberikan yang terbaik buat manusia. Mari kita gunakan bahasa yang baik dan positif dalam berinterkasi dengan siapa saja makhluk ciptaan Tuhan. * Gambar dicari dari Google Chrome : Foto 1 (cinta -terima kasih), bentuk molekul air yang merespon Kalimat Positif.   Foto 2 (kamu bodoh), bentuk molekul air yang merespon Kalimat Negatif. Jakarta, 21 Agustus 2010. -Nur Seiono-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun