[caption id="attachment_346716" align="aligncenter" width="230" caption="gambar nyomot dari Google"][/caption]
Kekalahan Probowo di pilpres, 9 Juli 200014 lalu menyisakan kedongkolan dan pertanyaan besar buat kubu KMP. Semula mereka mengganggap bahwa kekalahan tersebut akibat dicurangi secara TSM oleh kelompok Jokowi bersama KPU. Lalu mengadu ke MK. Lembaga inipunmenolak pengaduannya, lantaran kurang bukti yang dapat meyakinkan para hakim.
“huh..uhuh… sial buangetz”, celutuk mereka –saat itu pasca penetapan MK-
Kini, kendatipun mereka sudah memenangkan ‘duel maut’ secara telak dengan menyapu bersih atau menguasai seluruh posisi kunci sebagai Top Managemet di lembaga DPR dan MPR, namun naga naganya mereka masih penasaran. Lantas mereka membentuk Tim Pecari Fakta guna mencari penyebab sejelas jelasnya “kok bisa kalah pilpres, gitoo lho!”. Apa ada penghianat diantara anggota koalisi atau ada factor lain?.
Tim Pencari Fakta bekerja siang-malam tak kenal lelah nan lesu, kecuali nesu-nesu. Sekecil apapun informasi yang diperoleh, itu dianggap masukan besar dan oleh oleh berharga. Setelah sepersekian bulan bekerja tanpa pamrih serta berkat analisa berbagai data yang masuk, akhirnya tim menyimpulkan bahwa kekalahan pilpres tersebut akibat kubu Jokowi menerapkan format kampanya “hitam” secara TSM.
Berdasakan bocoran yang sudah beredar ke publik secara massif, didapat informasi bahwa Format Propaganda atau KampanyeHitam Jokowi bisa dilihat dibawah ini :
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[caption id="attachment_346712" align="aligncenter" width="490" caption="Propaganda Latar Hitam "]
*** hehehehe…. Ini hanya joke semata. Selamat senyam-senyum –kalo mau-
Jakarta, 8 Oktober 2000 14;
-Nur Setiono -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H