Siswa bukanlah anak yang bisa dipaksa untuk melakukan sesuatu,karena masing- masing siswa mempunyai potensi sendiri- sendiri yang perlu dikembangkan. Dalam pembelajaran seorang guru, tidak boleh memaksa siswa untuk harus bisa, karena keterbatasan kemampuan, minat, bakat dan lain- lain. Seorang guru, perlu memahami kemampuan masing- masing. Sebagai guru, dalam melaksanakan pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi objek yang menjadi tanggung jawab kita. Seorang guru, harus betul- betul memahami karakteristik anak,dan perkembangan anak secara holistik, dan memperhatikan aspek- aspek yang perlu dipermbangkan dalam pembelajaran. Pembelajaran ini sangat cocok bagi anak usia SD, khususnya kelas rendah , tetapi kelas tinggi pun bisa melakukannya. Pembelajaran terpadu sebagai pembelajaran yang membelajarkan diri dari sekat- sekat pembelajaran. Pembelajaran terpadu, tidak memaksakan keterpaduan antar bidang studi tetapi menekankan pada keterpaduan dalam belajar yang bermakna. Agar lebih bermakna, anak memahami konsep yang dipelajari melalui pengalaman langsung. Pembelajaran terpadu anak secara maksimal dan menempatkan sebagai subjek belajar. Pembelajaran terpadu ini sangat cocok dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai karakteristik anak. Dalam pembelajaran ini anak terjun ke lapangan langsung melihat sesuatu yang ada disekitarnya ,dengan mengamati maupun dengan bermain.Dengan seperti itu, anak lebih memahami apa yang diajarkan dan menjadikan belajar lebih bermakna.Belajar di sini, tidak hanya mengumpulkan informasi tetapi memahami informasi itu dan bagaimana informasi didapat. Dalam pembelajaran terpadu, seorang guru harus benar- benar mempunyai bekal untuk menyelenggarakan pembelajaran itu. Agar pebelajaran terpadu dapat dipraktekkan dengan baik, maka seorang guru, tidak ada unsur pemaksaan kepada siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H