Film jalan yang jauh jangan lupa pulang adalah film yang dirilis pada 2 februari 2023 di bioskop seluruh Indonesia dengan panjang durasi 160 menit yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko.Â
Pada film ini mengangkat isu mengenai toxic relationship dimana kalangan yang ditunjukkan adalah remaja yang belum mengerti bentuk dari toxic relationship dan diharapkan dapat menyadarkan dampak bagi seseorang yang mengalaminya.Â
Film jalan yang jauh jangan lupa pulang menceritakan seorang Aurora yang memilih tujuan untuk berkuliah di London, agar bisa hidup jauh dari orang tuanya dan hidup mandiri disana.Â
Di London Aurora bertemu dengan Jem yang juga berasal dari Indonesia, Aurora merasa tertarik oleh Jem karena mempunyai tujuan atau cita cita yang sama, namun seiring berjalannya waktu harapan Aurora pada Jem akhirnya sirna untuk meraih kesuksesan Bersama, setelah ia mengetahui perilaku toxic pada Jem yang sangat melukai perasaannya.
Perilaku toxic pada Jem yang tidak bisa mengendalikan emosinya yaitu temperamen, selalu menyalahkan Aurora hingga ia selalu merasa terintimidasi, mengambil keuntungan, sikap curiga dan cemburu yang terlalu berlebihan.Â
Masalah ini yang menunjukkan adanya perilaku toxic relationship pada film jalan yang jauh jangan lupa pulang. Toxic Relationship adalah suatu hubungan yang tidak sehat dan banyak ditemui diberbagai hubungan, seperti hubungan pertemanan, hubungan percintaan maupun hubungan keluarga. Hubungan yang tidak sehat dapat berpengaruh pada Kesehatan mental seseorang yang ada pada hubungan tersebut.Â
Toxic relationship juga ditandai oleh adanya tindak kekerasan secara verbal maupun non verbal. Kekerasan secara verbal memiliki bahaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan kekerasan fisik, Â efek dari kekerasan verbal memang tidak terlihat. Namun, memberi dampak pada psikologis seseorang (Womens health, 2018).
Berdasarkan data dari Sistem Informasi online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) Tahun 2022, menunjukkan kekerasan terhadap perempuan (KtP) sebanyak 11.266 kasus terlapor dengan 11.538 korban di mana 45,28% nya merupakan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan 1.151 kasus dengan pelakunya adalah pacar. Hal tersebut menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan kerap kali terjadi di ranah domestik atau di dalam suatu hubungan.Â
Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa dengan adanya Toxic Relationship di dalam sebuah hubungan dapat menyebabkan konflik batin yang akan mengarah pada depresi atau kecemasan, sehingga dapat menimbulkan permasalahan yang baru. Terdapat empat bentuk kekerasan yang ada pada suatu hubungan, yaitu : kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual dan juga kekerasan ekonomi.Â