Mohon tunggu...
Setia Widowati
Setia Widowati Mohon Tunggu... Guru - Selamat datang...

Semoga tulisan saya bisa menambah wawasan kita semua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Maslow dan Memotivasi Anak

12 November 2021   23:24 Diperbarui: 12 November 2021   23:28 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu psikolog Rusia yang terkenal dengan rasa ingin tahu tentang motivasi hidup orang-orang agar memperoleh bahagia dihidup adalah Abraham Maslow, yang kita ketahui sebagai pencetus A Theory of Human Motivation digambarkan berupa Hierarchy of Needs yang menerangkan manusia tentang motivasi dengan lima kebutuhan esensial.

Dapat kita ingat bahwa hierarki kebutuhan Maslow dimulai dari terendah setelah terpenuhi orang akan cenderung tidak puas dan meningkatkan kebutuhannya, tahapannya dapat sebagai berikut :

  • Physiological needs (kebutuhan fisiologis) mencakup kebutuhan makanan, minum, dan tidur.
  • Security and safety needs (kebutuhan keamanan dan keselamatan) meliputi rasa aman dan kenyamanan.
  • Love and belongingness needs (kebutuhan sosial) mencakup persahabatan dan rasa memiliki.
  • Esteem needs (kebutuhan penghargaan) meliputi status, raputasi, kepercayaan dan pengakuan. 
  • Self-actualization needs (aktualisasi diri atau pemenuhan diri) mencakup potensi dan bakat.

 Dalam proses pendidikan penerapan teori Maslow ini bermanfaat untuk seorang pendidik memahami peserta didik. Saat sampai di sekolah peserta didik dapat pendidik amati secara fisiologis, psikologis, dan sosiologis. 

Pendidik juga dapat membantu peserta didik menemukan sendiri aktualisasi diri. Peserta didik berhak untuk terpenuhi kebutuhan pertama yaitu fisiologisnya di sekolah, dimulai dari ruang kelas, fasilitas sekolah, juga lingkungan belajarnya. Kebutuhan kedua rasa aman anak dari lingkungaan sekolah, sikap warga sekolah baik itu pujian atau ganjaran. 

Kebutuhan peserta didik ketiga yaitu disayangi oleh guru maupun sesama peserta didik, dapat pendidik munculkan melalui berbagai tugas, kerjasama, diskusi, organisasi sekolah. Kebutuhan keempat peserta didik sangat menginginkan penghargaan, sehingga rasa percaya diri itu berkembang dalam diri. kebutuhan teratas yaitu aktualisasi diri yaitu dengan memberika kebebasan peserta didik untuk menggali potensi dan bakat. 

Jika ini semua tercapai motivasi belajar siswa pun meningkat.

Jika kita pelajari atau bahkan membaca saja teori Maslow, berbeda dengan beberapa teori lainnya. Teori Maslow mudah dipahami semua orang dan dapat diaplikasikan di lingkungan dimana saja, dapat digunakan untuk menemukan solusi dari masalah tahapan kehidupan orang. Kekurangan tentu ada dalam teori Maslow ini yaitu : kepuasan setiap orang itu beragama, sudut pandang, tujuan hidup pun beragam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun