Topi biru -- kontrol dan prosesÂ
Teori belajar behaviorisme banyak diadopsi oleh dunia pendidikan. Teori behaviorisme disebut juga teori belajar perubahan perilaku manusia yang dapat diukur karena adanya interaksi antar stimulus dan respon. Perubahan perilaku ini disebabkan faktor-faktor pengaruh lingkungannya, jadi perilaku manusia itu bisa dibentuk menjadi baik atau buruk oleh lingkungannya. Teori belajar behaviorisme mendominasi praktik pembelajaran di Indonesia mulai dari kelompok bermain sampai perguruan tinggi dengan cara pembiasaan reinforcement dan punishment.
Topi putih -- fakta dan informasi
Teori belajar behaviorisme mengendalikan tingkah laku siswa melalui reinforcement dan punishment. Dalam dunia pendidikan perubahan perilaku peserta didik dapat disebut dengan belajar, perubahan ini terwujud dengan cara guru memberikan stimulus dan respon. Guru memberikan stimulus, siswa memberikan respon terhadap stimulus dari guru. Guru harus mampu mengukur perubahan dari peserta didik.
Topi merah -- emosi dan intuisiÂ
Jika siswa hanya diberi nasihat tanpa penguatan, semangatnya bisa saja menurun. Maka perlu dikomunikasikan terlebih dahulu tujuan atau manfaat dari stimulus pembiasaan yang akan diterapkan. Guru berikan harapan pada proses pembelajaran.
Topi hitam -- peringatan dan pesimistisÂ
Guru sebagai pemberi stimulus akan membuat pembelajaran berpusat pada guru sehingga peserta didik menjadi kurang kreatif. Peserta didik menunggu stimulus dari guru, lalu memberikan respon seperti itu berulang-ulang.
Topi kuning -- optimis dan positifÂ
Teori ini dalam praktik di sekolah memandang perserta didik harus dihadapkan dengan pembiasaan serta aturan yang jelas dan ketat. Kegagalan perlu diberikan punishment, sedangkan keberhasilan pantas diberikan hadiah. Reward akan lebih penting dari pada punishment.