Ibu, dalam senyap aku merindu
Dalam setiap hembusan angin yang menyapu
Ada bisik halus yang terasa pilu
Seperti bayang-bayangmu yang tak lagi nampak
Tiap pagi kini terasa sunyi
Tak ada lagi suara lembut membangunkanku
Hanya kenangan yang terus mengalun di hati
Seakan-akan waktu berhenti bersamamu
Dapur yang dulu hangat dengan kehadiranmu
Kini hanya menyisakan aroma masa lalu
Tak ada lagi tangan lembut yang menyajikan cinta
Dalam setiap hidangan yang kau buat dengan sepenuh jiwa
Tawamu yang merdu, kini hanya gema
Meninggalkan jejak di sudut-sudut rumah
Dalam setiap sudut aku mencari
Namun yang kutemukan hanyalah kekosongan
Ibu, betapa rindu ini mendalam
Lebih dari yang kata-kata mampu ungkapkan
Aku berdoa dalam malam yang panjang
Agar jiwamu tenang dalam keabadian
Walau ragamu telah tiada
Kasihmu tetap abadi dalam dada
Kehilanganmu mengajarkan arti cinta sejati
Bahwa selamanya, kau akan hidup dalam hati
Dalam tiap doa yang kuucap perlahan
Ada harapan untuk kita bertemu di alam yang berbeda
Sampai saat itu tiba, ibu
Aku akan selalu merindumu dalam setiap helaan napas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H