Mohon tunggu...
_setwet14_
_setwet14_ Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

SEMOGA BERMANFAAT

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rindu Senyap Kasih Ibu

9 Juni 2024   14:00 Diperbarui: 9 Juni 2024   14:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Ibu, dalam senyap aku merindu
Dalam setiap hembusan angin yang menyapu
Ada bisik halus yang terasa pilu
Seperti bayang-bayangmu yang tak lagi nampak

Tiap pagi kini terasa sunyi
Tak ada lagi suara lembut membangunkanku
Hanya kenangan yang terus mengalun di hati
Seakan-akan waktu berhenti bersamamu

Dapur yang dulu hangat dengan kehadiranmu
Kini hanya menyisakan aroma masa lalu
Tak ada lagi tangan lembut yang menyajikan cinta
Dalam setiap hidangan yang kau buat dengan sepenuh jiwa

Tawamu yang merdu, kini hanya gema
Meninggalkan jejak di sudut-sudut rumah
Dalam setiap sudut aku mencari
Namun yang kutemukan hanyalah kekosongan

Ibu, betapa rindu ini mendalam
Lebih dari yang kata-kata mampu ungkapkan
Aku berdoa dalam malam yang panjang
Agar jiwamu tenang dalam keabadian

Walau ragamu telah tiada
Kasihmu tetap abadi dalam dada
Kehilanganmu mengajarkan arti cinta sejati
Bahwa selamanya, kau akan hidup dalam hati

Dalam tiap doa yang kuucap perlahan
Ada harapan untuk kita bertemu di alam yang berbeda
Sampai saat itu tiba, ibu
Aku akan selalu merindumu dalam setiap helaan napas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun