Mohon tunggu...
_setwet14_
_setwet14_ Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

SEMOGA BERMANFAAT

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Senyum Kehidupan Sesaat

6 Juni 2024   16:56 Diperbarui: 6 Juni 2024   17:02 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Air mata mengalir perlahan,
Menitis di pipi, bercerita tentang luka yang dalam,
Namun di wajah, senyum mengembang,
Menyembunyikan duka dalam keheningan malam.

Air mata adalah saksi bisu,
Tentang jiwa yang pernah patah,
Namun senyum tetap menghias bibir,
Bagai pelangi setelah hujan reda.

Dalam setiap tetes air mata,
Tersimpan sejuta kisah dan harapan,
Namun senyum yang tercipta,
Adalah kekuatan dari hati yang tabah.

Air mata jatuh tanpa suara,
Mengalir seperti sungai yang tak pernah kering,
Namun senyum tetap bertahan,
Menghadapi setiap badai yang datang menghalang.

Bukan berarti tiada rasa sakit,
Namun keberanian untuk tetap berdiri,
Dengan senyum yang memeluk lara,
Mengubah kepedihan menjadi energi.

Air mata dan senyum bersatu,
Dalam tarian kehidupan yang tak pernah berhenti,
Menunjukkan bahwa dalam setiap derita,
Ada kekuatan untuk terus melangkah, tak pernah mati.

Biarlah air mata berbicara tentang masa lalu,
Namun senyum adalah janji untuk masa depan,
Dalam hati yang penuh luka,
Tetap ada cahaya yang tak pernah padam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun