Mohon tunggu...
_setwet14_
_setwet14_ Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

SEMOGA BERMANFAAT

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kekurangan dan Kelebihan Debat Capres Ketiga

16 Januari 2024   19:16 Diperbarui: 16 Januari 2024   19:16 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

KELEBIHAN

  1. Diversitas Argumen: Debat menampilkan diversitas argumen dari ketiga calon presiden, menghadirkan berbagai perspektif terkait pertahanan, geopolitik, dan hubungan internasional. Hal ini memberikan gambaran lebih komprehensif tentang visi masing-masing calon terhadap isu-isu tersebut.
  2. Soft Power dan Diplomasi Budaya: Anies Baswedan menekankan konsep soft power dan diplomasi budaya sebagai pendekatan dalam hubungan internasional. Meskipun kontroversial, ini memberikan variasi dalam strategi diplomasi yang bisa dijajaki.
  3. Perhatian terhadap Keberlanjutan: Prabowo Subianto menyoroti pentingnya menjaga dan mengelola kekayaan alam, serta menciptakan kebijakan luar negeri berdasarkan kepentingan ekonomi nasional. Fokus pada keberlanjutan merupakan langkah yang relevan di tengah tantangan global.
  4. Pendekatan Realisme Neoklasik Ganjar: Ganjar Pranowo membawa perspektif realisme neoklasik dengan menitikberatkan pada faktor domestik seperti pembangunan infrastruktur dan pemberantasan korupsi. Pendekatan ini menunjukkan kesadaran terhadap dinamika internal negara.

Kekurangan:

  1. Ketidaksesuaian Visi-Misi: Argumen dari ketiga kandidat tidak selalu sejalan dengan visi-misi mereka, menciptakan kebingungan dan keraguan. Hal ini menandakan ketidaksesuaian dalam penyampaian gagasan yang seharusnya sesuai dengan platform masing-masing.
  2. Kurangnya Konsistensi Prabowo: Prabowo terlihat tidak konsisten dalam pendekatannya, awalnya menekankan aspek ekonomi dan sumber daya alam, namun kembali pada paradigma realisme di bagian debat berikutnya. Hal ini menciptakan ketidakjelasan dalam fokus kebijakan luar negeri yang diusung.
  3. Kurangnya Penjabaran Kebijakan Anies: Anies Baswedan terlihat kurang memberikan penjabaran konkret terkait kebijakan luar negeri yang diusungnya. Ini menciptakan ketidakpastian mengenai bagaimana rencana aksi akan diimplementasikan.
  4. Kurangnya Penekanan pada Keamanan dalam Negeri: Beberapa argumen tampak lebih fokus pada isu-isu internasional daripada keamanan dalam negeri. Keseimbangan antara kepentingan domestik dan internasional seharusnya menjadi perhatian utama.

Kesimpulan:

Debat ketiga capres Pemilu 2024 memberikan gambaran menyeluruh tentang pandangan dan strategi ketiga kandidat terkait pertahanan, geopolitik, dan hubungan internasional. Meskipun terdapat kekurangan dalam konsistensi dan penjabaran kebijakan, diversitas argumen dan pendekatan yang berbeda menambah nilai debat ini. Dengan pertimbangan kritis, pemilih diharapkan dapat mengevaluasi visi masing-masing calon untuk memilih pemimpin yang mampu mengemban tanggung jawab luar negeri dan menjaga kepentingan nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun