Mohon tunggu...
_setwet14_
_setwet14_ Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

SEMOGA BERMANFAAT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seduce Coffee: Dari Lukira Kopi Hingga Menyeduh Pengalaman Baru

24 November 2023   20:00 Diperbarui: 24 November 2023   20:11 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seduce Coffee. Dokpri

Seduce Coffee, seorang pemain di industri makanan dan minuman, khususnya pada segmen kopi siap minum, telah mengukir perjalanan menariknya sejak didirikan pada bulan Juli 2020. Memulai perjalanan di Jalan Cikutra No. 165, usaha ini kemudian berkembang dan bermigrasi ke alamat baru, Jalan Sukagalih No. 123 pada tahun 2022.

Lukira Kopi: Sebuah Awal yang Menantang

Kelahiran awal kedai kopi ini datang dengan nama Lukira Kopi pada November 2019. Namun, setelah hanya tiga bulan beroperasi, bisnis ini diuji dengan keras oleh munculnya pandemi COVID-19 pada Maret 2020. Pandemi ini memaksa sejumlah besar pelaku usaha, termasuk Lukira Kopi, untuk menutup sementara.

Namun, dengan tekad yang kuat dari timnya, pemilik bisnis, Yadi Supriadi, berhasil membuka kembali kedai kopi ini pada bulan Juli 2020 dengan identitas baru, Seduce Coffee. Selama empat tahun berdiri, Seduce Coffee mengalami pasang-surut dalam kemajuan usahanya. Pada awal pembukaan, yang dirintis oleh Yadi Supriadi, pendapatan meningkat pesat mencapai Rp. 20.000.000 per bulan. Namun, dampak tragedi COVID-19 memicu penurunan pendapatan sebesar 50%.

Visi dan Misi: Menghadirkan Pengalaman Berkualitas

Seduce Coffee memiliki visi dan misi yang kuat untuk menciptakan kedai kopi berkualitas dengan harga terjangkau dan pengalaman yang tak terlupakan bagi penikmat kopi. Misinya mencakup memberikan pengalaman unik melalui penyeduhan kopi sendiri, memberikan edukasi tentang kopi dan produk non-kopi, serta menghadirkan minuman inovatif sesuai dengan keinginan pelanggan.

Makna di balik nama "Seduce Coffee" mencerminkan aksen dari kata "seduh," yang menunjukkan proses menyeduh kopi atau teh. Logo Seduce Coffee sendiri mencakup gambar biji kopi dan daun teh hijau, atau yang biasa dikenal sebagai matcha.

Rencana Pengembangan: Inovasi Menu dan Pelatihan

Pengembangan, atau sering disebut Research & Development (R&D), menjadi kunci bagi Seduce Coffee untuk terus meningkatkan produk dan layanan. Rencana pengembangan termasuk pembuatan menu baru dengan harga yang lebih terjangkau di kalangan masyarakat setempat.

Proses pengembangan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama melibatkan observasi terhadap segmentasi pasar di lokasi UMKM tersebut. Kemudian, pada tahap kedua, tim merancang produk baru, seperti es coklat, es kopi susu, es thai tea, dan es taro, untuk dijadikan varian menu baru dengan harga yang lebih terjangkau.

Pentingnya melibatkan pelatihan bagi UMKM untuk mengimplementasikan menu baru ini tidak bisa diabaikan. Ini memastikan bahwa persiapan dan penyajian menu baru berjalan dengan lancar.

Analisis Pasar dan Persaingan: Mengetahui Sasaran dan Keunggulan

Seduce Coffee menyadari potensi pasar yang besar, terutama karena tren minum kopi telah menjadi gaya hidup yang diikuti oleh anak muda. Dalam menganalisis persaingan, identifikasi pesaing, target pesaing, strategi pesaing, serta evaluasi kekuatan dan kelemahan pesaing menjadi langkah-langkah yang diambil.

Strategi Pemasaran: Marketing Mix yang Efektif

Dalam mencapai kesuksesan dan menciptakan pengalaman pelanggan yang baik, Seduce Coffee menerapkan marketing mix yang terdiri dari:

  1. Strategi Produk:
    • Desain menu menarik dengan berbagai variasi kopi.
    • Efisiensi dalam proses persiapan dan penyajian kopi.
    • Proses pemesanan dan pembayaran yang mudah.
  2. Strategi Harga:
    • Menetapkan harga bersaing.
    • Diskon atau program loyalitas pelanggan.
  3. Strategi Promosi:
    • Promosi melalui media sosial.
    • Penawaran seperti diskon, paket bundel, atau program loyalitas.
    • Keterlibatan dengan komunitas lokal.
  4. Strategi Saluran Distribusi:
    • Lokasi kedai kopi yang strategis.
    • Pilihan saluran distribusi tambahan, seperti pemesanan online atau kerjasama dengan layanan pengiriman.

Analisis Potensi Pasar: Permintaan yang Terus Berkembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun