Ini posting kedua saya di kompasiana. Yang pertama berjudul "Sudah jujurkah para kompasianer?" Posting itu adalah wujud keprihatinan terhadap perilaku kompasianer yang tidak menghargai pemilik ide sebuah tulisan.
Betapa banyaknya tulisan dengan ide yang sudah kadaluars, karena sudah lebih dulu muncul, disadur seenaknya. Walau diberi judul berbeda, kontennya sama persis yang sudah muncul pertama (apalah artinya berbeda kalimat). Contoh terbaru, posting-postingt dalam 24 jam terakhir yang mengangkat hasil survey Indobarometer, tentang Rezim Soeharto, SBY, Orde Baru dan Reformasi. susul menyusul muncul.
Konten posting kedua, ketiga, dan seterusnya sama dengan yang telah muncul pertama. Apa tidak ada topic lain yang terpikirkan, kok bisa nya cuma mencuri ide orang lain. Ttragisnya sang penyadur tidak mau berbesar hati mengakui bahwa dia telah terinspirasi dari tulisan lain.
Yang namanya plagiat itu, bukan hanya copy & paste kalimat/gambar, itu terlalu norak dan kasar. Justru plagiator licik berjiwa kerdil adalah pencuri gagasan / inspirasi. Kasihan pemilik ide awal.
Saya setuju dengan judul posting "Kompasianer atau Coppasianer: Admin Bertindaklah" yang ditulis Green Borne. . Kalau memang kompasiana ini mau memosisikan diri sebagai lapak maya yang kredibel ya saran-saran tersebut tolong diperhatikan dan ditindaklanjuti.
Admin sudah bagus dalam hal tertentu misalnya teliti dalam menyortir posting yang berbau sara. Tetapi pelanggaraan etika (moral) intelektual jangan lantas dibiarkan donk.
Itu sebabnya saya bersikap: Daripada hanya menyuplai orang-orang licik dengan gagasan, saya pilih jadi komentator saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI