[caption id="attachment_89112" align="alignleft" width="300" caption="siamese murmer"][/caption]
Ada pepatah bilang sehebat-hebatnya tupai melompat pasti kan jatuh juga...... Alkisah di negeri binatang, perseteruan antara kucing dan anjing terus bergejolak. Negeri Kucing mengalami kesulitan untuk menghalau niat agresi Negeri Anjing. Semakin hari wilayah Anjing semakin luas. Seluruh usaha terus diupayakan, baik melalui pertempuran fisik hingga pertempuran yang melibatkan telik sandi. Badan Intelejen Kucing (BIK) akhirnya mengambil langkah yang cukup ekstrem dan baru kali pertama dilakukan, ya mungkin teknologi sudah dirasakan cukup untuk mempermak habis agennya tuk menjadi Anjing. Terpilihlah agen Murmer mengemban misi suci untuk masuk ke dalam negeri Anjing menggali segala informasi yang diperlukan untuk mendukung peperangan negeri Kucing. Komandan Toleng, "Agen Murmer, sekarang kau mengemban tugas suci, berdasar informasi agen Koplak sebelum ia meninggal pasukan Anjing akan menyerang ladang Ikan Mujair di sebelah barat negeri ini. Coba kau cek kembali informasi tersebut. Dapat kan info kapan mereka akan menyerang !" "Baik, siap laksanakan !" Ucap Agen Murmer. Agen Murmer, merupakan agen yang sedikit berbicara banyak bekerja. Berbeda dengan pemimpinnya yang banyak mengeluh dan sedikit bekerja. Maklum kali ya namanya sedang kepepet. Tibalah satu bulan lamanya Agen Murmer membanting tulang, akhirnya diterima masuk ke dalam barisan pasukan relawan. Usaha keras yang akhirnya membawa hasil memuaskan. Waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Komandan Pasukan Relawan negeri Anjing, Komandan Gembul mengumpulkan seluruh pasukan di Ladang Tulang Manis memberi perintah pasukannya. Komandan Gembul, "Wahai, prajurit-prajurit yang gagah berani. Tiba saatnya di malam hari, kita kan menorehkan sejarah untuk menggapai satu wilayah yang kita inginkan bersama. Ladang Ikan Mujair. Keyakinan bersama akan membawa kita menuju kemenangan. Guuukkk, guuukkk, guuukkkk,.....!" "Meongg, meongggg, meongggg.......!" Seluruh Anjing terpana dan tersentak, mendengar suara yang mereka yakin bukan dari bangsanya.....Mata menuju pada satu titik. Murmer. Agen Murmer hanya bisa terdiam dan tertunduk lesu. (Nb: Pesan Murmer lupa kali ya untuk check sound....)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!