Mohon tunggu...
setiawan rahayu
setiawan rahayu Mohon Tunggu... -

kopi dan singkong rebus...

Selanjutnya

Tutup

Humor

Jerapah, Kodok. Mabok....!!!

8 Februari 2011   15:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:47 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12971779251073007811

[caption id="attachment_89605" align="alignleft" width="424" caption="gak ad gambar jerapah dan kodok mabok ya...maaf"][/caption]
bener apa tidak. Mungkin tidak menjadi persoalan bagi dunia yang serba chaos.

Tibalah suatu waktu kodok dan Jerapah bertengkar. Permasalahan sepele sebenarnya, Jerapah ingin makan makanan Kodok. Lehernya yang panjang sebenarnya sudah menjadi anugrah ia bisa menjangkau makanan lebih dari Kodok. Ya, dunia kebinatangan membuat si Jerapah yang lebih panjang lehernya merasa angkuh. Namun, tidak semudah yang dikira. Jerapah mendapat perlawanan yang hebat dari kawan-kawan Kodok. Sementara kawanan Jerapah yang lain hanya menggerutu " Duh, untuk apa sih ribut-ribut ?" Mendapatkan kenyataan tersebut Jerapah hanya terdiam. Perasaannya terkoyak. Tak ada satupun kawannya yang mendukung. Penyesalan membawanya mencari minuman keras. Di sudut lampu merah kota, Jerapah asik minum tak mempedulukan tiang lampu merah yang asik berdendang.....Hijau, Kuning, Merah.  Hijau, Kuning, Merah. Terus saja mengantarkan kenikmatan. "Mantab juga nih irama lampu merah, asoy ?" Ucap Jerapah. Tanpa sadar kepalanya bergoyang-goyang mengikuti irama lampu merah. Dan Polisi yang memperhatikan ulah Jerapah merasa jengkel. Priittttt....!!! Priitttttt ........!!!! "Jerapah, jangan menutupi lampu merah, mengganggu pengendara jalan !" "Udah Pak, gak usah di urus, mending minum bersama saya, toh sudah ad lampu merah." Siang hari, terik matahari yang menyengat. Ide minum bersama Jerapah rupanya menjadi hal yang menarik. Tak terasa mereka berdua menghabiskan botol demi botol terus hingga ke adaan sekelilingnya tak diperdulikan lagi. "Singa 1, Singa 1. Kucing Hitam di sini. Singa 1, Singa 1. Kucing Hitam di sini " suara radio panggil. "Singa 1, segera merapat ke Lembah Hitam. Kucing Garong memanggil" "Singa 1, segera merapat ke Lembah Hitam. Kucing Garong memanggil" Suara radio terus memanggil menyadarkan Si Pol dan bergegas ke markas. Namun, apa daya kondisi badan tidak memungkinkan. Tugas lebih utama memanggil. "Pah, tuntun saya ya ?" "Loh, bagaimana ini ? Saya kan bukan Polisi." "Sudah setelah antarkan saya, kamu pakai saja topi saya. sudah cukup kok." Singa 1 menghadap ! Siap melaksanan tugas (sambil terhuyung-huyng). Dan ketika Komandan Kucing Garong mendekat. Huek, Huek, Huek....muka Komandan Kucing Garong yang tak bersalah turut merasakan sisa-sisa minuman Si Singa 1. Nasib. Nasib....Singa 1, segera ke lapangan. Tunggu perintah selanjutnya  !!!! ------------- Bagaimana dengan Jerapah ? Dengan kondisi yang linglung, di aturlah lalu lintas. Kondisi yang baik semakin parah. Jerapah terhuyung-huyung di tengah jalan membuat kendaraan yang ada saling bertubrukan. Melihat situasi tersebut, Kodok yang memperhatikan tertawa terpingkal-pingkal di pinggir jalan. Kawanan kodok loncat kegirangan, senang tiada kira. Dan kekrkkekekppppepttttxzzzzz......prakk prakk....mobil yang tertabrak melompat ke pinggir jalan....habislah kawanan kodok menjadi santapan ban mobil yang tak memiliki mata. Tamat sudah riwayat kodok. Mengetahui kondisi jalan yang tak beraturan. Senanglah Abang Tambal Ban rezeki tak jauh kemana ucapnya dalam hati. Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam......hemmm lebih dari 10 mobil. Lumayan nih. Sambil melihat-lihat kondisi yang ada Abang Tambal Ban melihat sebotol minuman yang belum habis terminum. "Ah, sambil menunggu pasien baiknya aku minum dulu nih" Asik Senang tiada tara, jalannya pun meninggi sambil melompat-lompat kecil riang. Duduk lah ia di pelataran di temani botol minuman yang belum sekalipun menyentuh bibir. Tapi apa daya, Sang kekasih memandangnya dari belakang. "Abang !"  Prak....Prak...!! Dua tamparan bolak-balik dipakirkan di pipi si Abang. "Dasar,masih doyan pula minuman ya !" Ya, nasib si Abang sudah dituliskan dalam sejarah perbengkelan..... ------------ Bagaimana nasib jerapah ??? Sepertinya cerita ini akan segera berlanjut. Menunggu tanggapan sahabat-sahabat baik saya.. salam Ps: Jangan minum bareng hewan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun