Mohon tunggu...
Hendra Shah
Hendra Shah Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Letkol Untung Kesayangan Soekarno

29 Januari 2014   07:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:21 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini ada usaha dari orang-orang yang memiliki agenda membersihkan nama Soekarno untuk menempatkan pemimpin pasukan G30S/PKI, Letkol Untung sejauh mungkin dari Soekarno, sehingga dengan sendirinya menjauhkan Soekarno dari keterlibatannya terhadap G30S/PKI dan mematahkan pandangan bahwa Soekarno memberi perintah kepada Untung untuk mengeliminasi Dewan Jenderal.
Terlepas dari hubungan Soekarno-Untung, satu hal yang pasti adalah misteri orang-orang seperti Brigjend Soepardjo bersedia bekerja dibawah seorang Letkol Soepardjo, dan alasan seorang Letkol Untung menjadi ketua Dewan Revolusi. Tidak masuk akal apabila PKI mempertaruhkan seluruh modalnya kepada seseorang prajurit komando biasa. Selain itu juga menjadi misteri mengapa batalyon Raiders dari Diponegoro menolak perintah Pangkostrad Soeharto untuk masuk ke Kostrad dan memilih Letkol Untung kemudian kembali ke markas G30S/PKI di Halim.
Misteri juga terjadi dalam hal mengapa prajurit-prajurit Cakrabirawa, pasukan Diponegoro dan Brawijaya percaya begitu saja kepada perkataan Untung bahwa ada jenderal-jenderal yang akan memberontak terhadap Soekarno tanpa memberikan selembar buktipun.
Sedikit literatur yang membahas kedudukan Letkol Untung dalam struktur Republik Indonesia waktu itu. Di antara literatur itu adalah buku dari Sintong Panjaitan, seorang purnawirawan yang mengenal Untung dalam bukunya Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, halaman 474 s.d. 475 yang menulis sebagai berikut:
"Untung Samsuri, seorang perwira menengah berpangkat letnan kolonel berani bertindak menculik sejumlah perwira tinggi. Mengapa ia berani? Letkol Untung setelah terjun di operasi militer pembebasan Irian Barat, ia dianggap pahlawan. Kemudian Untung menjadi komandan batalyon di Tjakrabirawa, pasukan pengawal presiden. Untung di mata Bung Karno adalah anak kesayangan, dan diberi suatu previlese keleluasaan bertindak. Apa pun langkah Letkol Untung, Bung Karno selalu mendukung. Ibaratnya, Letkol Untung adalah anak emas Bung Karno."
Sintong Panjaitan adalah seorang purnawirawan yang terkenal dengan sikapnya yang correct terhadap struktur komando, dia bukan politisi dan juga bukan revisionis sejarah, sehingga kesaksiannya mengenai Letkol Untung dapat dipercaya. Apalagi keterangan tersebut juga sesuai dengan sejarah kehidupan Benny Moerdani yang bersama-sama Letkol Untung adalah pahlawan karena operasi di Irian Barat, yang mana lantaran prestasi tersebut, Soekarno menawari posisi di Cakrabirawa, tetapi dia menolak. Karena Benny menolak, maka posisi yang sama diberikan kepada Letkol Untung Samsuri.
Posisi penting seorang Letkol Untung semakin diperkuat dengan keterangan Kolonel Latief, yang mengatakan bahwa Pak Harto kecewa ketika Soekarno menarik Untung ke Jakarta untuk menjadi Tjakrabirawa karena dia sudah berencana untuk menarik Untung ke kostrad.
Dengan demikian jelas sudah alasan PKI menempatkan Letkol Untung sebagai pemimpin gerakan dan dewan revolusi, bahkan bertindak lebih jauh dengan menurunkan pangkat semua angkatan darat menjadi di bawah Letkol, sebab reputasinya sebagai pahlawan sehingga diharapkan orang akan melihat tindakan Untung mengeliminasi "dewan jenderal" sebagai tindakan yang heroik sedangkan korban PKI adalah penghianat negara dan antek CIA.
Status pahlawan Letkol Untung dan fakta bahwa Soekarno yang merekrutnya secara pribadi juga dengan telak mematahkan perkataan Mauwli Saelan, mantan ajudan Soekarno yang mengatakan karena Untung bertugas di ring yang jauh dari Soekarno maka tidak mungkin Soekarno dapat berkomunikasi dengan Untung. Hal lain yang mematahkan pendapat Mauwli Saelan ini adalah bahwa Soekarno dapat berkomunikasi dengan Benny Moerdani yang secara komando berada di bawahnya, maka tidak masuk akal bila dia tidak bisa berkomunikasi dengan "mainan baru"nya, Letkol Untung yang hanya berjarak sekian meter dari posisinya.
Apa signifikansi posisi Untung sebagai pahlawan dan kesayangan Soekarno? Banyak, antara lain:
1. Menjadi masuk akal bila benar Soekarno memerintahkan Untung "menjemput" dewan jenderal dan bukan memerintahkan pengawalnya yang lain seperti Sabur, Saelan atau Mangil.
2. Menjadi masuk akal mengapa orang-orang berkedudukan di atas Untung mau memulai gerakan dengan Letkol Untung menjadi poros penggeraknya.
3. Menjadi masuk akal mengapa prajurit-prajurit bersedia bergerak berdasarkan perintah Letkol Untung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun