Mohon tunggu...
Boni Syams
Boni Syams Mohon Tunggu... wiraswasta -

syairku adalah sandi sandi yang terbaca menyiratkan batas batas yang bersyarat menterjemahkan falsafah yang tak terjamah ku keramatkan kalimat kalimat cita untukku robek simbol nurani keji agar runtuhlah negri tirani

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petilasan Sepertiga Malam

30 Oktober 2012   22:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:12 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Demi waktu…

Yang telah Engkau sekat,

Antara siang dan malam,

Permulaan dan penghabisan,

Kehidupan dan kematian,

Wajah-Mu bersembunyi pada detik

Ketika selembar selimut,

Mengubur penidur yang sedang bertawasul

Engkau mengenggam mereka…

Dan memutar-mutar, haluan roh

Lalu membaginya di pelupuk

Dan ketika pemikiran terlintas

Satu raut menguning ramah dibalik kerudung hitam,

Cahayanya mengulur di petilasan pengajuan

Qasidah inilah kalimahku yang dapat menjelma di pesujudan tengah malamku,

wahai Allah…;

penyepi tidak pernah tidur dengan kerinduannya,

kerana pada kemahnya ia selalu menuturkan hatur sembah...

boni syams

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun