Mohon tunggu...
Setia Puji
Setia Puji Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Seorang perempuan biasa yang selalu ingin belajar dan mengembangkan diri demi mengisi hidup agar lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berputar-putar mencari kebahagiaan

31 Desember 2024   21:21 Diperbarui: 31 Desember 2024   21:21 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/1006062004246292003/

Pernahkah kita sejenak merenungkan apa yang kita perjuangkan dalam hidup ini. Pergi sekolah sampai sekolah lanjutan ada yang meneruskan hingga jenjang perguruan tinggi, lalu mencari kerja setelah lulus, gaji ingin besar, mencari jodoh, lalu mendapatkan anak, membeli rumah, perabot, menabung, investasi, mengejar gelar intelektual, atau mempertinggi jabatan supaya gaji makin besar  bisa buat rumah besar, mewah, indah, ada pelayan, pergi pelesiran. Ada yang tidak lanjut sekolah, pergi ke dukun ingin kaya instan, lalu harta terbengkalai begitu saja.

Apa yang kita cari, apa yang kita mau? Ujung dari pencarian panjang dan berputar itu cuma satu tujuannya - kebahagiaan.

Apakah manusia bisa bahagia dengan apa yang sudah atau akan diperolehnya dengan perjuangan yang bisa saja menggadaikan nyawa? Alih-alih bahagia, kita ini jadi menderita karena banyak kekecewaan yang hadir selama pencarian itu. Ketika mencari kerja, ditolak, mencari jodoh kemudian bercerai, lalu ketika kaya dirampok, ingin cantik kemudian dilecehkan dan lain lain hal-hal yang tidak kita inginkan bahkan kerap kita dapatkan. Jalan yang kita lalui seringnya membuat kita menderita.

Padahal bahagia adalah hak kita yang sudah diberikan secara mutlak saat kita hadir di bumi ini, lalu ke mana hilangnya kegembiraan itu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun