Pernahkah kita sejenak merenungkan apa yang kita perjuangkan dalam hidup ini. Pergi sekolah sampai sekolah lanjutan ada yang meneruskan hingga jenjang perguruan tinggi, lalu mencari kerja setelah lulus, gaji ingin besar, mencari jodoh, lalu mendapatkan anak, membeli rumah, perabot, menabung, investasi, mengejar gelar intelektual, atau mempertinggi jabatan supaya gaji makin besar  bisa buat rumah besar, mewah, indah, ada pelayan, pergi pelesiran. Ada yang tidak lanjut sekolah, pergi ke dukun ingin kaya instan, lalu harta terbengkalai begitu saja.
Apa yang kita cari, apa yang kita mau? Ujung dari pencarian panjang dan berputar itu cuma satu tujuannya - kebahagiaan.
Apakah manusia bisa bahagia dengan apa yang sudah atau akan diperolehnya dengan perjuangan yang bisa saja menggadaikan nyawa? Alih-alih bahagia, kita ini jadi menderita karena banyak kekecewaan yang hadir selama pencarian itu. Ketika mencari kerja, ditolak, mencari jodoh kemudian bercerai, lalu ketika kaya dirampok, ingin cantik kemudian dilecehkan dan lain lain hal-hal yang tidak kita inginkan bahkan kerap kita dapatkan. Jalan yang kita lalui seringnya membuat kita menderita.
Padahal bahagia adalah hak kita yang sudah diberikan secara mutlak saat kita hadir di bumi ini, lalu ke mana hilangnya kegembiraan itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H