Masyarakat Barat yang telah meninggalkan "sangkar besi" kehidupan rasionalistik dan mekanistik telah membuktikan irasionalitas dibalik rasionalitas atas nama modernitas. Setidaknya kita tersadarkan bahwa modernitas dan kemajuan teknologi informasi yang harus dikejar bukanlah tujuan akhir proses peradaban manusia.
Bagi kita yang hidup di negara berkembang, modernitas dan perkembangan teknologi informasi tentu saja merupakan sebuah capaian yang harus diraih, namun harus disertai sebuah kesadaran untuk tetap memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendasar dari kemanusiaan.
Manusia membutuhkan sebuah tempat yang tenang untuk mengondisikan pikiran dan hati yang tenang. Ketenangan hati dan pikiran mengonsolidasikan kembali kekuatan dan kesegaran terhadap tubuh yang menjalankan berbagai aktifitas dan pekerjaan.
Dalam bahasa Alfin Toffler diistilahkan Stability Zone (zona stabilitas). Menurutnya, "Jika kita memilih perubahan yang cepat dalam beberapa sektor kehidupan, kita dapat dengan sadar mencoba membangun zona stabilitas di sektor lain" (Tofler, 1985). Membangun ketenangan dan mencari locus yang menstimulasi ketenangan pikiran dan hati merupakan salah satu antisipasi membangun zona stabilitas dan antisipasi sejumlah irasionalitas dalam sebuah modernitas tanpa harus menjadi orang yang keluar dari kehidupan normal sekalipun itu memungkinkan dan sebuah pilihan alternatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H