Sah-sah saja jika demikian, itu tandanya kita memiliki peluang bagus untuk membuktikan keraguan yang orang lain sematkan.
Mengapa kita harus siap melawan orang-orang yang meragukan? Hal ini karena menjadi mahasiswa berarti menjadi seorang maha-nya pelajar, menjadi siswa level paling tinggi, dan menjadi pelajar yang sudah belajar selama belasan tahun lamanya. Bukan waktu sebentar, apalagi minim pengalaman, tapi banyak pengalaman.Â
Jadi, apa yang menyebabkan ada orang-orang meragukan kita? Bukannya kita telah melewati banyak waktu, halang-rintang menjadi seorang pelajar, yang dengan itu harusnya kita kuat, dan mampu melawan keraguan?
Problem yang sering muncul biasanya lahir dari faktor internal, dan faktor eksternal. Faktor internal bisanya berkaitan dengan kemampuan yang kita miliki sendiri, entah itu tidak sepintar yang lain, tidak sehebat yang lain, tidak se-kreatif yang lain, tidak sebagus yang lain, hingga tidak-tidak lainnya. Tapi coba kita bayangkan, apakah kita seburuk itu? Tentunya tidak demikian bukan?!
Sebenarnya tugas kita adalah terus dan terus menggali potensi yang kita miliki, keraguan karena faktor ini disebabkan oleh kemalasan kita sendiri menggali dan menemukan potensi tersembunyi. Lebih-lebih hanya terbawa arus saja, orang lain suka ini, saya pun harus seperti dia, jika demikian apa bedanya dengan dedaunan kering yang terbawa arus sungai, terombang-ambing, tidak berdaya.
Apakah tidak tertarik menjadi seorang ikan yang mampu melawan arus air? Saya yakin pasti semua orang tertarik.
Belum terlambat bagi kita untuk menemukan potensi diri sebelum melanjutkan S2 ini, banyak hal dan faktor yang bisa kita pertimbangkan, termasuk jurusan, dan kecintaan pada apa yang bisa kita korbankan dan siap perjuangkan.
Faktor eksternal, yakni faktor-faktor dari luar dan lingkungan yang ada. Selain tentu berkaitan dengan siapa yang meragukan kita, dimensi lainnya seperti diragukan karena kualitas kampusnya tidak bagus, jurusannya yang tidak akreditasi A, alumninya yang biasa saja, hingga gengsinya rendah. Hal-hal tersebut seringkali terjadi oleh orang-orang yang mungkin saja ada di sekeliling kita.
Tapi, bagaimana jika keraguan yang dialamatkan kepada kita tersebut dibuktikan dengan karya kita dan prestasi kita yang membanggakan?
Yang pasti semua orang ingin memperoleh pendidikan dengan kualitas bagus, kompetitif, dan bergengsi. Menjadi mahasiswa kampus terkenal dengan reputasi tinggi tentu menjadi dambaan anak negeri, tetapi jika hal tersebut tidak terjadi, lantas apakah belajar di kampus lain terbukti tidak melahirkan kesuksesan? Tentulah hal ini tidak!
Jadi, alasan kedua ini selain memerlukan waktu, juga memerlukan kesabaran bagaimana seharusnya kita memanaj orang-orang yang meragukan kualitas kita, kualitas kampus yang kita tuju, dan kualitas lain yang selalu menjadi alasan. Menikmati proses yang akan kita kerjakan selama S2 dengan kesungguhan akan berdampak luar biasa bagi perjuangan di hari esok.