Mohon tunggu...
Setia Ningsih
Setia Ningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi FISIP UHAMKA

busy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Usaha dan Kerja Keras Membuatnya Menjadi Seorang Atlet Takraw

16 April 2022   10:05 Diperbarui: 16 April 2022   10:10 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadi seorang atlet merupakan sebuah mimpi yang tidak pernah terpikirkan olehnya ,mengikuti lomba dari tingkat kabupaten sampai tingkat nasional dengan bermodalkan tekad ,usaha,kerja keras dan semagat yang tinggi dapat memenangkan segala perlombaan yang ada dan mengharumkan nama baik jawa tengah ,sepak takraw?

tentu nama itu sudah tidak asing lagi ,namun masih banyak Sebagian orang yang belum memahami olahraga permainan satu ini.sekilas info sepak takraw merupakan cabang olah raga permainan bola besar. permainan ini menggunakan sebuah bola yang terbuat dari rotan.

Fikri,begitu M fikri jamaludin biasa dipanggil seorang yang sangat amat menyukai permainan sepak takraw dari yang sekedar hobi namun lambat laun menjadi sebuah mimpi yang tidak pernah terpikirkan olehnya,pria kelahiran Brebes,17 Agustus 2001 ini merupakan anak terakhir dari bapak darsono dan ibu atun,fikri lahir dari keluarga yang bisa dikatakan cukup sederhana,ayahnya merupakan seorang ustad dan ibunya bekerja sebagai petani.

 Kisah nya dimulai ketika fikri duduk dibangku sekolah dasar tepatnya SDN Cipelem 01 Kecamatan Bulakamba,Kabupaten Brebes, Jawa Tengah sewaktu ia masih duduk dibangku kelas 4 dimana setiap pelajaran olah raga guru disekolahan tersebut selalu menekankan kepada siswanya baik  laki-laki ataupun perempuan  untuk bisa bermain takraw,volly,tennis meja,dari situ fikri mulai menyukai permainan takraw dan volly akan tetapi fikri hanya mengasah kemampuannya dibidang olah raga  takraw saja. setiap sore dia latihan dengan teman-temannya,ketika latihan kadang ia memulainya dengan pemanasan lari terlebih dahulu,atau melakukan pemanasan dihalaman depan sekolahan. 

Setelah setiap hari berlatih berusaha,semangat,giat mempelajari teknik- teknik yang ada , suatu ketika ia dan teman-temannya diminta untuk mengikuti lomba tingkat kecamatan,al hasil tim nya selalu memenangkan lomba juara pertama dari mulai lomba tingkat kecamatan,tingkat kabupaten,lomba antar sekolah tim mereka selalu mendapat juara pertama.

Setelah lulus dari sekolah itu kemudian fikri melanjutkan sekolah ke Mts - al hikmah yang merupakan sebuah madrasah aliyyah tsanawiyah yang berada didesa cipelem. Dibangku Mts ini fikri lebih mengembangkan bakatnya dalam bidang olah raga juga aktif dalam kepramukaan akan tetapi itu tidak berlangsung lama karena ia kurang bisa membagi waktu untuk organisasi dan hobinya,maka dari itu ia keluar dari organisasi.

3 tahun berlalu dan sekarang ia telah dinyatakan lulus kemudian ia melanjutkan ke SMK (sekolah menengah atas), 3 tahun yang sudah fikri lewati itu merupakan waktu yang cukup  melelahkan bagi fikri,karena disitu merupakan puncak dimana ia sedang aktif-aktifnya mengikuti berbagai macam perlombaan dari lomba tingkat antar sekolah,antar kecamatan,antar kabupaten dan selalu mendapatkan juara baik itu juara 1,2, dan 3 sudah pernah didapat.

Setelah ia diterima dibangku SMK tepatnya di SMK N 1 bulakamba (NEBULA) fikri ketrima dijurusan TKR (Teknik kendaraan ringan ). setahun sudah ia duduk di bangku SMK kelas 10, ketika akan menaiki kelas 11 ternyata fikri menerima bea siswa disemarang yang dimana ia diminta untuk dijadikan peserta anggota PPLP ( pusat pendidikan dan latihan olah raga pelajar , dimana PPLP ini merupakan pusat pelatihan untuk meraka yang memiliki kemampuan lebih dalam olah raga yang bisa dimasukan kedalam tim untuk perwakilan jawa tengah.

Fikri akhirnya menerima bea siswa itu kemudian ia pindah sekolah dan hidup disebuah asrama yang dimana ia bertemu dengan teman sewaktu masih ia SD namanya aski, nama yang sering fikri panggil aski ini merupakan teman nya sewaktu ia masih SD akan tetapi nasib aski lebih beruntung karena ia sudah sedari SMP ia sudah menerima beasiswa untuk menjadi peserta disini.

Tetapi dengan semangat ,kerja keras  dan usaha akhirnya fikri bisa menyusul aski  untuk bisa berlatih bersama kembali dan menjadi satu team untuk perwakilan jawa tengah. 

Al hasil dengan semangat,usaha,kerja keras,kerja sama yang ada mereka memenangkan perlombaan tersebut dan membawa pulang piala,sertifikat dan medali emas. Tidak berhenti disitu setelah beberapa minggu akhirnya pengumuman SNMPTN dihari itu fikri dan aski lolos dan diterima di kampus berbeda fikri diterima di Universitas Negeri Yogyakarta jurusan teknik informatika dan aski diterima di Universitas Negeri Semarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun